Apa Kata Neurosains tentang Stoikisme? Bukti Ilmiah di Balik Keteguhan Emosi ala Filsuf Kuno

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Contoh:

  • Fakta: Saya gagal dalam ujian.
  • Respon Stoik/CBT: Saya gagal, tetapi ini bukan akhir segalanya. Saya bisa belajar dari kegagalan ini.
  • Respon emosional non-Stoik: Saya gagal, hidup saya hancur.
Socrates: “Tidak Ada Solusi; Carilah dengan Kasih Sayang”

Penelitian dari Harvard dan Yale menunjukkan bahwa CBT secara signifikan menurunkan aktivitas amigdala dan meningkatkan koneksi PFC, sangat serupa dengan efek latihan Stoik.

4. Latihan “Premeditatio Malorum” dan Desensitisasi

René Descartes: “Aku Akan Berpikir, Aku Akan Ada, Selama Aku Berpikir”

Stoikisme menyarankan untuk secara rutin membayangkan hal buruk yang bisa terjadi (premeditatio malorum), bukan agar menjadi pesimis, tetapi agar kita siap mental dan tidak terlalu terkejut saat hal tersebut benar-benar terjadi.

Dalam neurosains, ini dikenal sebagai teknik desensitisasi terencana atau exposure therapy—melatih otak untuk tidak lagi “panik” terhadap ancaman imajiner.

René Descartes: “Cara Terbaik untuk Mencapai Kebenaran adalah dengan Meragukan Segala Hal Terlebih Dahulu”

Latihan ini membantu otak untuk:

Halaman Selanjutnya
img_title