Apa Kata Neurosains tentang Stoikisme? Bukti Ilmiah di Balik Keteguhan Emosi ala Filsuf Kuno
Kamis, 17 April 2025 - 01:22 WIB
Sumber :
- Cuplikan Layar
Contoh:
- Fakta: Saya gagal dalam ujian.
- Respon Stoik/CBT: Saya gagal, tetapi ini bukan akhir segalanya. Saya bisa belajar dari kegagalan ini.
- Respon emosional non-Stoik: Saya gagal, hidup saya hancur.
Penelitian dari Harvard dan Yale menunjukkan bahwa CBT secara signifikan menurunkan aktivitas amigdala dan meningkatkan koneksi PFC, sangat serupa dengan efek latihan Stoik.
4. Latihan “Premeditatio Malorum” dan Desensitisasi
Stoikisme menyarankan untuk secara rutin membayangkan hal buruk yang bisa terjadi (premeditatio malorum), bukan agar menjadi pesimis, tetapi agar kita siap mental dan tidak terlalu terkejut saat hal tersebut benar-benar terjadi.
Dalam neurosains, ini dikenal sebagai teknik desensitisasi terencana atau exposure therapy—melatih otak untuk tidak lagi “panik” terhadap ancaman imajiner.
Baca Juga :
René Descartes: “Cara Terbaik untuk Mencapai Kebenaran adalah dengan Meragukan Segala Hal Terlebih Dahulu”
Latihan ini membantu otak untuk:
Halaman Selanjutnya
Menerima ketidakpastian,Mengurangi reaktivitas emosional,Menumbuhkan rasa percaya diri dan kesiapan mental.