William B. Irvine: Filsuf Modern yang Menyederhanakan Stoikisme bagi Dunia Modern

William B. Irvine
Sumber :
  • Tangkapan layar

Jakarta, WISATA - Dalam era di mana tekanan hidup semakin kompleks dan tuntutan zaman makin tinggi, banyak orang mencari cara untuk menghadapi kehidupan dengan lebih tenang dan penuh makna. Salah satu pendekatan filsafat yang kembali populer dalam beberapa dekade terakhir adalah Stoikisme—sebuah ajaran kuno dari Yunani dan Romawi yang mengajarkan ketenangan batin, kendali diri, dan kehidupan berdasarkan kebajikan. Di tengah kebangkitan ajaran ini, nama William B. Irvine, seorang profesor filsafat dari Wright State University, muncul sebagai sosok penting yang menjembatani pemikiran kuno Stoikisme dengan kebutuhan manusia modern.

John Sellars Ungkap Fakta Mengejutkan: Banyak Hal yang Kita Anggap Penting Ternyata Hanya Distraksi

Siapa William B. Irvine?

William Braxton Irvine adalah seorang filsuf kontemporer asal Amerika Serikat yang dikenal luas karena perannya dalam memperkenalkan dan menjelaskan Stoikisme kepada khalayak umum dengan pendekatan yang sederhana, rasional, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Ia menjabat sebagai profesor filsafat di Wright State University, Ohio, Amerika Serikat.

John Sellars: Waktu Terbaik untuk Memperbaiki Diri Adalah Sekarang, Jangan Tunda Lagi!

Latar belakang akademisnya yang kuat dalam filsafat dan logika, serta kemampuannya menulis secara komunikatif, menjadikan karya-karyanya mudah diakses oleh pembaca dari berbagai latar belakang—tidak terbatas pada kalangan akademisi semata.

Karya Fenomenal: “A Guide to the Good Life

John Sellars: “Kemarahan adalah Tanda Kita Kehilangan Kendali pada Diri Kita Sendiri”

Salah satu karya paling terkenal dari Irvine adalah buku berjudul “A Guide to the Good Life: The Ancient Art of Stoic Joy” yang diterbitkan pada tahun 2008. Buku ini menjadi titik balik penting dalam kebangkitan Stoikisme di abad ke-21. Melalui buku ini, Irvine mengajak pembaca untuk memahami Stoikisme bukan sebagai doktrin dogmatis, melainkan sebagai panduan praktis untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna, seimbang, dan bebas dari penderitaan emosional yang tidak perlu.

Dalam “A Guide to the Good Life”, Irvine menjelaskan konsep-konsep utama Stoikisme seperti dikotomi kendali (control vs. no control), negatif visualisasi (negative visualization), dan penguasaan diri (self-discipline). Ia membahas bagaimana filosofi ini dapat diterapkan dalam konteks modern, seperti saat menghadapi kegagalan, kehilangan, atau bahkan kemacetan lalu lintas.

Halaman Selanjutnya
img_title