René Descartes: “Tidak Cukup Memiliki Pikiran yang Baik, yang Penting adalah Menggunakannya dengan Baik.”

René Descartes
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA — Kutipan terkenal dari filsuf dan ilmuwan besar asal Prancis, René Descartes, kembali menggaung di tengah diskusi global tentang pentingnya berpikir kritis dan bijaksana. “Tidak cukup memiliki pikiran yang baik, yang penting adalah menggunakannya dengan baik,” tulis Descartes dalam karyanya yang monumental, Discourse on the Method. Pernyataan ini tidak hanya menggugah, tetapi juga merefleksikan esensi filsafat modern: kemampuan intelektual yang tinggi tidak akan bermakna tanpa penerapan yang bijak.

Albert Camus: Kebaikan Sejati untuk Masa Depan Terletak pada Pengabdian Sepenuhnya di Masa Kini

René Descartes (1596–1650), yang dijuluki sebagai Bapak Filsafat Modern, merupakan tokoh utama yang mengusung pendekatan rasional dalam pencarian kebenaran. Lewat keraguan metodologis dan pemikiran logis, Descartes merintis jalan baru bagi ilmu pengetahuan dan filsafat di Eropa. Namun, lebih dari sekadar berpikir, ia menekankan pentingnya pemanfaatan akal untuk mencapai kehidupan yang bermakna dan bermoral.

Arti Mendalam di Balik Kutipan

Paulo Freire: “Tidak Ada Pendidikan yang Netral. Ia Mendidik untuk Membebaskan atau untuk Menindas.”

Pernyataan Descartes menyoroti perbedaan antara kepemilikan intelektual dan penerapannya. Banyak orang dianugerahi pikiran yang tajam dan kapasitas intelektual tinggi. Namun, dalam kenyataannya, tidak semua mampu memanfaatkannya untuk tujuan yang baik, konstruktif, atau memberi dampak positif bagi masyarakat.

Menurut Descartes, berpikir secara logis dan kritis harus disertai dengan kebijaksanaan dalam bertindak. Kekuatan nalar bukan hanya untuk debat akademik atau eksplorasi ilmu, melainkan juga sebagai panduan etis dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya, ia menekankan bahwa tindakan nyata dan tanggung jawab moral adalah puncak dari pemikiran manusia yang sejati.

Paulo Freire: “Mereka yang mengajar harus terus belajar. Mereka yang belajar harus terus mengajar.”

Relevansi dalam Dunia Kontemporer

Di era teknologi dan informasi saat ini, kutipan Descartes menjadi semakin relevan. Dunia dibanjiri oleh data dan pengetahuan, namun belum tentu disertai dengan kebijaksanaan dalam menggunakannya. Fenomena seperti penyebaran hoaks, manipulasi data, dan penyalahgunaan kecerdasan buatan menunjukkan bahwa kepemilikan pengetahuan saja tidak cukup. Diperlukan niat baik dan pertimbangan etis untuk memastikan bahwa kecerdasan digunakan untuk kemaslahatan bersama.

Halaman Selanjutnya
img_title