Hampir 40% Gletser di Dunia sudah Hancur karena Krisis Iklim
- pixabay
Malang, WISATA – Hilangnya gletser memiliki dampak besar di seluruh dunia dan akan berdampak sebesar 75% pada lintasan pemanasan Bumi saat ini.
Hampir 40% gletser yang ada saat ini sudah ditakdirkan mencair karena emisi pemanasan iklim dari bahan bakar fosil.
Kehilangan gletser akan melonjak hingga 75% jika pemanasan global mencapai kenaikan 2,7 derajat Celcius yang saat ini sedang dialami dunia.
Kehilangan gletser secara besar-besaran akan menaikkan permukaan laut, membahayakan jutaan orang dan mendorong migrasi massal, yang secara mendalam memengaruhi miliaran orang yang bergantung pada gletser untuk mengatur air yang digunakan untuk memperoleh makanan.
Namun, memangkas emisi karbon dan membatasi pemanasan hingga target 1,5 derajat Celcius yang disepakati secara internasional akan menyelamatkan setengah dari es gletser. Sasaran itu tampaknya semakin tidak tercapai karena emisi terus meningkat, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa setiap kenaikan sepersepuluh derajat yang dihindari akan menyelamatkan 2,7 triliun ton es.
Gletser di AS bagian barat dan Kanada sangat terpengaruh, menurut penelitian tersebut, dengan 75% sudah dipastikan mencair. Gletser di pegunungan tinggi dan dingin di jajaran Hindu Kush dan Karakoram lebih tangguh tetapi akan tetap menyusut secara signifikan seiring meningkatnya suhu global.
Tidak seperti penelitian sebelumnya, penelitian ini menggunakan beberapa model gletser untuk memeriksa nasibnya jauh melampaui akhir abad ini. Sekitar 20% gletser sudah diketahui akan mencair pada tahun 2100, tetapi pandangan jangka panjang mengungkapkan bahwa total hilangnya gletser yang sudah tidak dapat dihindari adalah 39%.