Apa Kata Neurosains tentang Stoikisme? Bukti Ilmiah di Balik Keteguhan Emosi ala Filsuf Kuno

Marcus Aurelius
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Banyak orang mengaitkan mindfulness hanya dengan Buddhisme. Padahal, Stoikisme juga melatih mindfulness dengan cara:

  • Merenungi peristiwa yang terjadi setiap hari (refleksi harian),
  • Fokus pada momen sekarang (Marcus Aurelius sering menulis: “Ingat, kamu hanya hidup saat ini.”),
  • Menyadari pikiran dan menggantinya dengan respons rasional.
“Pikiran yang Tenang adalah Landasan Keputusan yang Bijak”: Pelajaran Stoik Ryan Holiday untuk Dunia yang Penuh Tekanan

Neurosains telah membuktikan bahwa mindfulness memperkuat konektivitas otak, memperlambat penuaan kognitif, dan menurunkan risiko depresi.

Kesimpulan: Stoikisme Didukung Sains

Marcus Aurelius: Hidup Itu Singkat, Maka Buahnya Haruslah Karakter Baik dan Tindakan untuk Kebaikan Bersama

Dari aktivasi prefrontal cortex, kontrol terhadap amigdala, efek CBT, hingga regulasi hormon stres, neurosains modern menunjukkan bahwa Stoikisme bukan hanya ajaran filsafat kuno, tetapi juga merupakan pendekatan ilmiah yang sangat relevan untuk kesehatan mental di era modern.

Bahkan, banyak psikolog dan terapis kini menyisipkan elemen Stoik dalam program terapi mereka.

“Diam Adalah Kekuatan, Bukan Kelemahan”: Makna Mendalam dari Filsafat Ryan Holiday di Era yang Berisik

Penutup

Halaman Selanjutnya
img_title