Protagoras, Gorgias, dan Hippias: Pilar Sofisme yang Mempengaruhi Politik dan Filsafat hingga Era Modern

Protagoras, Gorgias, dan Hippias
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Jakarta, WISATA - Kaum sofis memainkan peran penting dalam perkembangan filsafat, retorika, dan politik di Yunani Kuno. Mereka adalah sekelompok guru dan pemikir yang mengajarkan seni berbicara dan persuasi, serta menantang pemahaman tradisional tentang kebenaran dan moralitas. Di antara para sofis, Protagoras, Gorgias, dan Hippias adalah tokoh-tokoh utama yang pemikirannya tetap relevan hingga saat ini, terutama dalam diskusi tentang relativisme, retorika, dan kredibilitas intelektual.

5 Hal Menarik dari Perdebatan Kaum Sofis Versus Socrates

Pemikiran mereka tidak hanya membentuk cara orang memahami bahasa dan argumen di dunia kuno, tetapi juga memberikan fondasi bagi banyak aspek komunikasi politik modern. Dalam era informasi dan digital saat ini, teknik yang mereka kembangkan dapat kita lihat dalam strategi komunikasi politik, kampanye pemilu, hingga propaganda media. Lalu, bagaimana ajaran para sofis ini mempengaruhi dunia modern?

Protagoras: Relativisme dan Konsep Kebenaran yang Subjektif

Tiga Tokoh Sofis Era Yunani Beserta Konsepsi Ajarannya

Protagoras (490–420 SM) adalah salah satu sofis paling berpengaruh dan dikenal dengan pernyataannya, "Manusia adalah ukuran segala sesuatu." Pernyataan ini memiliki makna mendalam, yaitu bahwa kebenaran tidak bersifat absolut, tetapi relatif terhadap individu.

Dalam konteks ini, sesuatu yang dianggap benar oleh satu orang bisa dianggap salah oleh orang lain, tergantung pada pengalaman, latar belakang, dan sudut pandang mereka. Konsep ini menentang filsafat tradisional yang mencari kebenaran universal dan objektif, seperti yang diajarkan oleh Socrates dan Plato.

Cara Socrates Mematahkan Argumentasi Kaum Sofis tentang Kebenaran Relativisme

Protagoras dan Politik Modern

Pandangan Protagoras tentang relativisme dapat kita lihat dalam politik modern, terutama dalam politik identitas dan post-truth politics. Di era digital, informasi dapat dimanipulasi untuk membentuk persepsi publik. Konsep "kebenaran subjektif" digunakan oleh para pemimpin politik untuk membangun narasi yang menguntungkan mereka, meskipun sering kali bertentangan dengan fakta objektif.

Halaman Selanjutnya
img_title