Ketua Umum KSPSI Serukan Perlawanan terhadap Impor Ilegal: Aktualisasi Trisakti Bung Karno di Era Globalisasi
- Handoko/Istimewa
Tangerang, WISATA — Dalam acara Halalbihalal yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Istana Nelayan, Tangerang, Ketua Umum DPP KSPSI, Moh Jumhur Hidayat, menyuarakan keprihatinannya terhadap maraknya impor ilegal yang mengancam industri dalam negeri dan kesejahteraan buruh. Ia menyerukan gerakan perlawanan buruh terhadap praktik impor ilegal yang merugikan ekonomi nasional.
Impor Ilegal dan Dampaknya terhadap Industri Nasional
Data dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, terdapat 21.397 kasus impor ilegal yang ditindak, dengan nilai mencapai Rp7,6 triliun. Barang-barang ilegal tersebut didominasi oleh tekstil, rokok, dan produk tembakau . Kementerian Keuangan mencatat bahwa praktik perdagangan ilegal ini berpotensi menyebabkan kerugian negara sebesar Rp3,9 triliun.
Jumhur menegaskan bahwa impor ilegal tidak hanya merugikan industri lokal, tetapi juga mengancam lapangan kerja dan kesejahteraan buruh. "Impor ilegal itu bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal keadilan sosial dan keberlangsungan hidup keluarga-keluarga buruh kita," ujarnya.
Mengaktualisasikan Trisakti Bung Karno
Seruan Jumhur sejalan dengan konsep Trisakti yang digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, yang mencakup:
1. Berdaulat dalam Politik: Menjaga kedaulatan nasional dari intervensi asing.