Disabari: Seni Menghadapi Kenyataan Hidup dengan Lapang Dada ala Stoik
- Image Creator Grok/Handoko
Jakarta, WISATA - Pernahkah kita merasa hidup ini tidak berjalan sesuai rencana? Kadang kita sudah berusaha keras, tapi hasilnya tidak sesuai harapan. Kadang kita ingin segalanya berjalan lancar, tetapi justru tantangan demi tantangan datang silih berganti. Ketika itu terjadi, apa yang bisa kita lakukan?
Sebagian orang mungkin akan merasa frustrasi, marah, atau bahkan menyerah. Namun, bagi para filsuf Stoik, ada satu prinsip utama yang bisa membantu kita menghadapi kenyataan hidup dengan lebih tenang: kesabaran dan penerimaan. Dalam bahasa sederhana, kita bisa menyebutnya sebagai disabari—menerima kenyataan dengan lapang dada, tidak melawan hal yang di luar kendali, dan tetap melangkah ke depan dengan ketenangan jiwa.
Konsep ini terdengar sederhana, tetapi dalam praktiknya tidak mudah. Namun, jika kita bisa menguasainya, hidup akan terasa jauh lebih ringan dan bahagia. Bagaimana Stoikisme mengajarkan kita untuk disabari dalam menghadapi kenyataan hidup? Mari kita selami lebih dalam.
Stoikisme dan Seni Menerima Kenyataan
Filosofi Stoik telah ada sejak ribuan tahun lalu, tetapi ajarannya tetap relevan hingga sekarang. Salah satu prinsip utama Stoikisme adalah membedakan hal yang bisa kita kendalikan dan hal yang tidak bisa kita kendalikan.
Epictetus, salah satu filsuf Stoik terkenal, pernah berkata bahwa kita tidak bisa mengendalikan dunia di sekitar kita, tetapi kita bisa mengendalikan cara kita meresponsnya. Dengan kata lain, kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi pada kita, tetapi kita bisa mengontrol bagaimana kita menyikapinya.
Coba bayangkan seseorang yang kehilangan pekerjaannya secara tiba-tiba. Secara naluriah, mungkin dia akan merasa marah, sedih, atau kecewa. Namun, jika dia melihat situasi ini dari perspektif Stoik, dia akan bertanya: Apakah saya bisa mengubah keputusan perusahaan? Jika jawabannya tidak, maka dia akan fokus pada hal yang bisa dikendalikan, seperti mencari peluang baru atau mengembangkan keterampilan baru.