Karl Marx: “Sejarah Seluruh Masyarakat Hingga Saat Ini adalah Sejarah Perjuangan Kelas”
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA - Karl Marx, seorang filsuf, ekonom, dan revolusioner asal Jerman, mengawali Manifesto Komunis—karya terkenalnya bersama Friedrich Engels—dengan kalimat yang mengguncang dunia: “Sejarah seluruh masyarakat hingga saat ini adalah sejarah perjuangan kelas.” Kalimat ini bukan hanya menjadi kutipan ikonik, tetapi juga pondasi dari teori sejarah dan masyarakat yang Marx bangun selama hidupnya. Bagi Marx, pertarungan antara kelas-kelas sosial bukanlah anomali, melainkan pola yang terus berulang dalam peradaban manusia.
Perjuangan Kelas sebagai Mesin Penggerak Sejarah
Dalam pandangan Marx, setiap tahap sejarah ditandai oleh benturan kepentingan antara dua kelas utama: mereka yang menguasai alat produksi, dan mereka yang bekerja untuk bertahan hidup. Di masa feodal, pertarungannya antara bangsawan dan petani. Dalam masyarakat kapitalis modern, konflik tersebut terjadi antara kaum borjuis—pemilik modal—dan proletar—kelas pekerja.
Marx memandang sejarah bukan sebagai rangkaian kejadian acak, tetapi sebagai proses dialektika material, di mana perjuangan kelas menjadi motor utama perubahan sosial. Kekuasaan, hukum, agama, dan budaya menurutnya hanyalah produk dari struktur ekonomi yang menopang dominasi kelas tertentu.
Kapitalisme dan Kontradiksi Internalnya
Kapitalisme, menurut Marx, menciptakan ilusi kebebasan dan kemajuan, tetapi sebenarnya menyembunyikan eksploitasi yang sistematis. Hubungan kerja dalam sistem ini mengaburkan nilai sejati dari tenaga kerja manusia. Buruh menciptakan nilai lebih (surplus value) yang kemudian diambil oleh pemilik modal, menciptakan ketimpangan sosial yang semakin dalam.
Namun, Marx juga percaya bahwa dalam rahim kapitalisme itu sendiri terdapat kontradiksi yang suatu saat akan menghancurkannya. Ketika kelas pekerja menjadi sadar akan posisi dan potensi mereka, mereka akan menggulingkan sistem tersebut dan membangun masyarakat tanpa kelas, yaitu komunisme.