“Diam Adalah Kekuatan, Bukan Kelemahan”: Makna Mendalam dari Filsafat Ryan Holiday di Era yang Berisik

Karya Ryan Holiday Seorang Penulis dan Pemikir Modern
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Malang, WISATA – Dalam dunia modern yang penuh dengan kegaduhan, opini yang bersahutan, dan kebutuhan untuk selalu didengar, kutipan dari Ryan Holiday, “Diam adalah kekuatan, bukan kelemahan,” menjadi tamparan lembut namun kuat tentang pentingnya menguasai seni keheningan. Holiday, seorang penulis sekaligus filsuf Stoik kontemporer, tidak hanya menekankan pentingnya berbicara dengan bijak, tetapi juga memahami bahwa dalam diam, terdapat kekuatan yang tak terlihat namun sangat nyata.

Resep Hidup Minimalis dan Bahagia dari Ryan Holiday

Siapa Ryan Holiday dan Apa Itu Stoisisme?

Ryan Holiday adalah penulis buku-buku laris seperti The Obstacle Is the Way, Ego Is the Enemy, dan Stillness Is the Key. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang membumikan kembali ajaran Stoisisme—sebuah filsafat kuno dari Yunani dan Romawi—ke dalam konteks kehidupan masa kini.

Cara Menjadi Bijak Menurut Epictetus: Ubah Diri, Bukan Dunia

Stoisisme mengajarkan bahwa manusia tidak dapat mengendalikan semua peristiwa yang terjadi, tetapi bisa mengendalikan responsnya. Dalam hal ini, diam atau memilih untuk tidak merespons secara impulsif adalah bentuk kendali diri yang paling mulia.

Memahami Kutipan: “Diam Adalah Kekuatan, Bukan Kelemahan”

Epictetus: Tentang Mengampuni dan Memaafkan dengan Hati Terbuka

Bagi sebagian orang, diam sering kali diartikan sebagai tanda ketidaktahuan, ketidakpedulian, atau bahkan kelemahan. Namun Ryan Holiday justru membalikkan narasi ini. Menurutnya:

  • Diam adalah bentuk kendali diri.
    Tidak semua hal harus ditanggapi. Memilih diam sering kali lebih kuat daripada membalas dengan kata-kata yang terburu-buru.
  • Diam memberi ruang untuk berpikir.
    Dalam keheningan, seseorang bisa merenung, memahami situasi dengan lebih jernih, dan merespons dengan bijaksana.
  • Diam melatih kerendahan hati.
    Tidak perlu membuktikan apa-apa kepada siapa pun. Orang bijak tahu kapan harus berbicara dan kapan harus menahan diri.
Halaman Selanjutnya
img_title