Manusia dan Neanderthal Melakukan Kawin Silang 47.000 Tahun yang Lalu

Manusia dan Neanderthal
Sumber :
  • archaeologymag.com

Malang, WISATA – Penelitian genetika baru-baru ini mengungkapkan bahwa percampuran antara Neanderthal dan manusia modern bukanlah peristiwa yang singkat atau terisolasi, melainkan suatu periode interaksi berkelanjutan yang berlangsung hampir 7.000 tahun. Periode perkawinan silang ini, yang dimulai sekitar 47.000 tahun yang lalu, telah secara signifikan mempengaruhi susunan genetik populasi manusia di luar Afrika. 

Manusia Purba Menggunakan Teknik Pengerjaan Kayu Tingkat Tinggi untuk Berburu Binatang

Neanderthal, kerabat terdekat kita yang telah punah, menyimpang dari nenek moyang manusia modern sekitar 500.000 tahun yang lalu. Mereka menghuni Eurasia sementara Homo sapiens awal tetap tinggal di Afrika. Migrasi manusia modern keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu memicu perjumpaan dengan Neanderthal, khususnya di kawasan seperti Timur Tengah dan Eropa. 

Sebuah studi baru, yang saat ini sedang menunggu tinjauan sejawat dan diterbitkan sebagai pracetak di bioRxiv, memanfaatkan genom dari 59 Homo sapiens purba dan 275 individu masa kini. Penelitian yang dipimpin oleh Priya Moorjani, ahli genetika populasi di Universitas California, Berkeley, menawarkan pandangan komprehensif tentang bagaimana gen Neanderthal dimasukkan ke dalam populasi manusia modern. 

Lucy Australopithecus, telah Menjadi Bahan Perdebatan Sengit di Kalangan Ilmuwan

Studi tersebut mengidentifikasi bahwa periode utama aliran gen antara Neanderthal dan manusia modern berlangsung dari sekitar 47.000 tahun lalu hingga 40.000 tahun lalu. Kesimpulan ini diambil dengan menganalisis DNA Neanderthal yang memanjang dalam genom manusia purba, yang terlihat lebih pendek pada sampel selanjutnya. 

Tim peneliti memeriksa genom dari sisa-sisa manusia purba, termasuk yang berasal dari Ust’-Ishim di Siberia, Zlatý kůň di Republik Ceko, dan individu dari gua Bacho Kiro di Bulgaria dan gua Peștera cu Oase di Rumania. Dengan membandingkan genom purba ini dengan genom 275 individu kontemporer dari berbagai latar belakang global, para peneliti dapat melacak persistensi dan pengurangan gen Neanderthal dari waktu ke waktu. 

Peran Mammoth dalam Kehidupan Masyarakat Manusia Purba yang Kompleks

Fernando Villanea, ahli genetika populasi di Universitas Colorado Boulder, menyoroti bahwa perkawinan silang kemungkinan besar tidak jarang terjadi. Individu tertua dari Oase dan Bacho Kiro menunjukkan nenek moyang Neanderthal yang sangat baru, sehingga menunjukkan seringnya interaksi. Namun interaksi ini tidak selalu menghasilkan kontribusi genetik jangka panjang, sebagaimana dibuktikan dengan hilangnya segmen DNA Neanderthal tertentu dalam populasi modern.

Studi ini juga menemukan bahwa selama periode awal perkawinan silang, Neanderthal menyumbang sekitar 5% gen dalam populasi campuran, yang menyiratkan bahwa sekitar satu dari dua puluh individu dalam populasi ini adalah Neanderthal. Seiring waktu, seleksi alam dan penyimpangan genetik telah mengurangi DNA Neanderthal pada manusia modern menjadi sekitar 1-2% 

Halaman Selanjutnya
img_title