Manusia Purba telah Beralih dari Sumber Api Alami ke Metode Pembuatan Api sejak 7.000 Tahun Lalu
- Instagram/primitivewild
Malang, WISATA – Para arkeolog telah menemukan seperangkat alat pembuat api berusia 7.000 tahun di situs Caoyangang di Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Penemuan ini menandai bukti fisik paling awal yang diketahui tentang teknologi pembuatan api di Tiongkok. Penemuan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana manusia purba beralih dari melestarikan sumber api alami menjadi mengembangkan metode pembuatan api buatan.
Gan Huiyuan dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Jiangsu memimpin penggalian tersebut. Tim tersebut menemukan seperangkat alat pembuat api yang terawat baik, terdiri dari tongkat bor dan papan api. Menurut Gan, "Perangkat alat ini adalah peralatan pemboran api yang paling terawat yang pernah ditemukan di Tiongkok hingga saat ini."
Tongkat bor lebih panjang dari 60 sentimeter dan papan api lebih dari 30 sentimeter panjangnya. Artefak papan api berwarna cokelat memiliki lebih dari sepuluh lekukan melingkar hitam pekat, yang menunjukkan bukti jelas adanya luka bakar akibat api. Selain itu, alur melingkar di salah satu ujung papan api mengisyaratkan desainnya untuk dibawa atau digantung.
Sejak mereka mulai menggali, para arkeolog telah menemukan banyak alat untuk membuat api di lokasi tersebut, yang memperkuat gagasan bahwa penduduk awal tahu cara membuat api saat mereka membutuhkannya. Para arkeolog mengatakan bahwa jarang sekali menemukan kayu yang telah bertahan selama ribuan tahun dan hal itu bahkan lebih mengejutkan di lingkungan yang lembap seperti Jiangsu.
Situs Caoyangang mencakup lebih dari 80.000 meter persegi. Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Jiangsu dan Museum Nanjing memulai penggalian pada tahun 2022. Selain alat untuk membuat api, mereka menemukan lebih dari 3.000 artefak. Ini termasuk tembikar, alat yang terbuat dari tulang, benda-benda kayu dan sisa-sisa hewan seperti rusa, babi, sapi, anjing dan berbagai burung. Mereka juga menemukan sisa-sisa tanaman air.
Temuan ini memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan sehari-hari masyarakat prasejarah dan berkontribusi untuk memahami lanskap budaya yang lebih luas di daerah hilir Sungai Huaihe. Gan Huiyuan mencatat bahwa situs tersebut merupakan bagian penting dari kerangka budaya prasejarah Tiongkok, yang menunjukkan kemajuan teknologi dan organisasi masyarakat.
Penemuan ini memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana kelompok prasejarah hidup sehari-hari dan membantu kita memahami lanskap budaya yang lebih luas di bagian hilir Sungai Huaihe.