Plato: "Keadilan Berarti Melakukan Tugas Anda dan Tidak Mencampuri Urusan Orang Lain"
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Plato, filsuf Yunani kuno yang dikenal sebagai murid Socrates dan guru Aristoteles, memiliki pandangan yang unik dan mendalam tentang keadilan. Salah satu konsep keadilan yang terkenal dari Plato adalah bahwa "keadilan berarti melakukan tugas Anda dan tidak mencampuri urusan orang lain." Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi pemikiran Plato tentang keadilan, bagaimana pandangan ini terbentuk, dan relevansinya dalam kehidupan modern.
Pandangan Plato tentang Keadilan
Dalam karyanya yang terkenal, "Republik," Plato menjelaskan pandangannya tentang keadilan melalui dialog antara Socrates dan tokoh-tokoh lainnya. Plato mengilustrasikan masyarakat ideal di mana keadilan adalah prinsip utama yang mengatur hubungan antara individu dan kelas sosial.
Plato membagi masyarakat menjadi tiga kelas: produsen (petani, pengrajin, dan pedagang), penjaga (tentara), dan penguasa (filosof raja). Setiap kelas memiliki tugas dan tanggung jawab tertentu yang harus dijalankan demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Keadilan terjadi ketika setiap kelas menjalankan tugasnya sendiri dengan baik tanpa mencampuri tugas kelas lainnya.
Keadilan dalam Jiwa Manusia
Plato juga menerapkan konsep keadilan ini pada individu. Menurutnya, jiwa manusia terdiri dari tiga bagian: rasional, emosional, dan keinginan. Bagian rasional bertugas membuat keputusan berdasarkan pengetahuan dan kebijaksanaan, bagian emosional mendukung keberanian dan kekuatan moral, sedangkan bagian keinginan bertanggung jawab atas hasrat dan kebutuhan fisik.
Keadilan dalam diri individu tercapai ketika setiap bagian dari jiwa berfungsi sesuai dengan perannya, diatur oleh bagian rasional. Dengan kata lain, seseorang yang adil adalah seseorang yang memiliki keseimbangan dalam jiwanya, di mana akal budi mengendalikan emosi dan keinginan.