'Lapedo child', Gabungan Manusia dan Neanderthal Hidup Puluhan Ribu Tahun setelah Kerabat Terdekat Kita Punah
- Instagram/ancient_origins
Malang, WISATA – Kerangka seorang anak dengan ciri-ciri Neanderthal dan manusia modern telah diperkirakan berasal dari sekitar 28.000 tahun yang lalu, menurut penelitian yang menggunakan metode kimia baru telah membuktikannya.
Tanggal baru tersebut, yang berkisar antara 25.830 hingga 26.600 SM, mengubah apa yang awalnya dipikirkan para arkeolog tentang ritual pemakaman di sekitar 'Lapedo child' di wilayah yang sekarang disebut Portugal.
Kematian anak tersebut mungkin telah memicu pernyataan bahwa tempat tersebut tabu atau tidak cocok untuk kegiatan berburu biasa, yang menyebabkan orang-orang menghindarinya hingga peristiwa tersebut menghilang dari ingatan.
Kerangka anak itu ditemukan pada tahun 1998 di tempat perlindungan batu Lagar Velho di Lembah Lapedo di Portugal bagian tengah. Ketika ahli paleoantropologi mengeluarkan tulang-tulang itu dari tanah, mereka segera menyadari bahwa kerangka anak itu memiliki 'mosaik' ciri-ciri Neanderthal dan manusia, yang menunjukkan bahwa ia adalah individu hibrida. Misalnya, anak itu memiliki dagu menonjol seperti manusia tetapi kaki pendek dan kekar seperti Neanderthal.
Para Ilmuwan Menemukan
- Instagram/cosmichumanactivity
Pada akhir tahun 1990-an, penemuan anak hibrida dan ritual penguburan terkait tidak serta merta diterima sebagai interpretasi yang valid dari situs Lapedo. 'Lapedo child' ditemukan satu dekade sebelum genom Neanderthal pertama diurutkan — suatu prestasi yang membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik tentang perkawinan silang antara manusia dan sepupu kita yang telah punah. Kita sekarang tahu dari DNA purba bahwa Neanderthal dan manusia telah kawin silang beberapa kali selama ribuan tahun.
Satu masalah yang mengganggu penelitian tentang 'Lapedo child' adalah kesulitan menentukan tanggalnya. Empat upaya sebelumnya telah dilakukan dengan menggunakan metode penanggalan radiokarbon tradisional untuk mempersempit kerangka waktu penguburan, tetapi masalah dengan pelestarian dan metodologi yang buruk hanya dapat menghasilkan rentang waktu yang luas yaitu 20.000 hingga 26.000 tahun sebelum masa kini, jauh lebih baru daripada yang diharapkan berdasarkan tanggal dari tulang-tulang hewan di dekatnya.