Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan: Peran Strategis Bela Negara dalam Menguatkan Ketahanan Nasional
- Handoko/Istimewa
Artikel ini merupakan hasil wawancara penulis dengan Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla., Ketua Presidium Pejuang Bela Negara, dan akan disampaikan dalam beberapa tulisan secara berseri. Kali ini merupakan tulisan kedua dari lima artikel yang direncanakan.
Jakarta, WISATA - Dunia modern menghadirkan tantangan yang semakin kompleks bagi bangsa Indonesia. Tidak hanya ancaman tradisional seperti konflik militer, tetapi juga tantangan non-tradisional seperti narkoba, korupsi, dan distorsi konstitusi yang berpotensi melemahkan fondasi negara. Dalam wawancara eksklusif, Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan, M.Tr.Opsla., menegaskan bahwa bela negara adalah solusi strategis untuk mengatasi masalah ini.
“Bela negara bukan sekadar kewajiban militer. Ini adalah tanggung jawab bersama yang melibatkan semua elemen bangsa untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan negara dari ancaman apa pun, baik yang tampak maupun yang tersembunyi,” ujar beliau.
Ancaman Narkoba: Penghancur Masa Depan Bangsa
Narkoba telah menjadi ancaman nyata bagi Indonesia. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) tahun 2023, lebih dari 4,8 juta orang di Indonesia terpapar narkoba, dengan mayoritas pengguna berasal dari generasi muda. Generasi yang seharusnya menjadi tulang punggung bangsa justru terjebak dalam lingkaran yang menghancurkan masa depan.
Jaya Darmawan menyebut narkoba sebagai "senjata tanpa peluru" yang merusak bangsa dari dalam. Ia menekankan pentingnya peran bela negara dalam upaya melawan narkoba. Menurutnya, pemerintah harus memperkuat penegakan hukum terhadap pengedar dan bandar narkoba. Selain itu, kampanye pencegahan di tingkat komunitas, sekolah, dan keluarga juga sangat penting.
“Setiap orang harus sadar bahwa melawan narkoba adalah bagian dari bela negara. Ini bukan hanya tugas aparat, tetapi juga kewajiban moral setiap warga negara,” tegasnya.