Fotografer Habiskan Empat Tahun untuk Mengambil Foto Harimau Sumatra Liar yang Sangat Langka
Rabu, 2 Juli 2025 - 22:19 WIB
Sumber :
- petapixel.com/Vladimir Cech Jr
Malang, WISATA – Seorang fotografer berhasil menangkap gambar berkualitas tinggi dari harimau Sumatera yang agung di habitat aslinya di hutan Indonesia setelah empat tahun bolak-balik ke Asia Tenggara.
Harimau Sumatra terancam punah, diperkirakan kurang dari 400 ekor masih berkeliaran di Pulau Sumatra. Harimau Bali dan Jawa, pulau-pulau tetangga Indonesia, diduga telah punah.
“Foto-foto ini adalah hasil kerja jangka panjang yang saya mulai di Sumatra antara tahun 2019 dan 2020,” kata Vladimir Cech Jr, seperti dilansir dari PetaPixel. “Dari tahun 2020 hingga musim semi tahun 2025, saya memasang enam kamera jebak DSLR buatan sendiri, saya menggantinya beberapa kali tetapi pada akhirnya, saya berhasil dengan dua kamera jebak.”
Selama beberapa tahun pertama projek tersebut, Cech bekerja keras tanpa hasil. Namun, ketika ia akhirnya berhasil menangkap harimau Sumatera pertamanya di kamera pada tahun 2024, ia diliputi kegembiraan.
“Gila, tahun-tahun pertama projek tersebut sangat sulit, termasuk periode Covid dan praktis tanpa hasil positif,” katanya. “Ketika saya melihat harimau beradu mata di layar salah satu kamera saya pada musim gugur tahun 2024, saya pikir saya sedang bermimpi!”
Baca Juga :
Bintang 'Hellbound' Won Jin-Ah Bergabung dengan Ji-Sung untuk Drama Ruang Sidang 'Judge Lee Han-Young'
Ada sangat sedikit foto berkualitas harimau Sumatra, sebagian karena bahaya alam di hutan, termasuk cuaca dan hewan lainnya. Pada tahun 2006, seekor harimau Sumatra mencabik-cabik kamera jebak yang dipasang oleh seorang fotografer WWF. Sebagian besar foto harimau Sumatra diambil saat mereka di penangkaran.
“Saya belajar banyak,” katanya. “Tentang hutan, hewan, orang-orang yang berbagi pulau dengan mereka dan juga tentang diri saya sendiri. Tentang kesabaran untuk tidak pernah menyerah!”
Halaman Selanjutnya
Cech bekerja sama dengan lembaga nirlaba Justice For Nature untuk apa yang disebutnya Projek Harimau. Zuzana Koloušková, wakil ketua Justice for Nature, memberi tahu bahwa harimau Sumatra menghadapi ancaman dari penebangan liar, perkebunan kelapa sawit dan perburuan liar.
