Laksma TNI (Purn) Jaya Darmawan: Peran Strategis Bela Negara dalam Menguatkan Ketahanan Nasional
- Handoko/Istimewa
Distorsi konstitusi adalah tantangan lain yang dihadapi Indonesia. Perubahan dan amandemen terhadap UUD 1945 sering kali tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yang pada akhirnya menciptakan ketidakadilan sosial. Misalnya, kebijakan yang lebih menguntungkan kelompok tertentu dibandingkan rakyat kecil dapat memicu ketidakpuasan sosial.
Menurut Jaya Darmawan, distorsi ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat tetapi juga mengancam persatuan bangsa. “Ketika hukum tidak mencerminkan keadilan, masyarakat akan kehilangan kepercayaan, dan ini berbahaya bagi stabilitas negara,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa bela negara juga berarti menjaga konstitusi agar tetap berpijak pada nilai-nilai dasar Pancasila. Salah satu caranya adalah melalui pendidikan wawasan kebangsaan di semua tingkatan, dari sekolah hingga institusi pemerintahan.
Bela Negara sebagai Solusi Strategis
Bela negara, menurut Jaya Darmawan, adalah konsep yang komprehensif dan multidimensional. Ia menggambarkan bela negara sebagai fondasi untuk menghadapi semua tantangan, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Dalam konteks melawan narkoba, bela negara adalah upaya kolektif yang melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. Sementara itu, dalam melawan korupsi, bela negara adalah gerakan moral untuk memperkuat integritas dan transparansi di semua sektor.
“Bela negara adalah komitmen yang tidak boleh berhenti. Kita harus terus menghidupkan semangat ini di semua lini kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga teknologi,” ujarnya.