Para Arkeolog telah Mengidentifikasi Sarkofagus Asli Firaun Ramses II

Dekorasi hieroglif di salah satu ruangan kuil Ramses II
Sumber :
  • archaeologymag/przemyslaw Idzkiewicz

Malang, WISATA – Ditemukannya sarkofagus yang ditengarai sebagai milik Firaun Ramses II sesuai dengan lini masa di mana ini dibangun sekitar tahun 1279-1213 SM, bertepatan dengan masa pemerintahan Ramses II. 

Inilah Sebabnya, Mengapa Piramida Mesir Dibangun di Sepanjang Jalur Gurun Pasir

Tentu saja identifikasi dilakukan dengan menggunakan analisis material yang akurat dan teknik tingkat tinggi sehingga diyakini bahwa sarkofagus tersebut asli dari Firaun Ramses II. 

Dilansir dari archaeologymag.com, para arkeolog dari Universitas Sorbonne telah mengidentifikasi sarkofagus asli Ramses II, salah satu firaun paling terkenal di Mesir kuno. Ramses II, juga dikenal sebagai Ramses Agung, memerintah dari tahun 1279 SM hingga 1213 SM pada Dinasti ke-19. Pemerintahannya terkenal karena kampanye militernya yang luas dan upaya pembangunan yang ambisius.

Asal Usul Komunikasi Tertulis dan Jenis Sistem Penulisan

Makam Ramses II, yang diberi nama KV7, terletak di Lembah Para Raja, dekat makam putra-putranya, KV5 dan penggantinya, Merenptah, di KV8. Namun, tempat peristirahatan terakhir Firaun masih menjadi spekulasi. Catatan sejarah merinci bahwa pada masa pemerintahan Ramses III pada Dinasti ke-20, KV7 dijarah oleh perampok kuburan. Untuk melindungi jenazahnya, para pendeta memindahkan mumi Ramses II beberapa kali dan akhirnya menempatkannya di sebuah makam yang diberi nama TT320. Makam ini, terletak di dekat Deir el-Bahari di Nekropolis Thebes, berfungsi sebagai tempat penyimpanan kerajaan yang berisi lebih dari 50 mumi bangsawan Kerajaan Baru.

Pada tahun 1881, para arkeolog menemukan mumi Ramses II di TT320, yang ditempatkan di peti mati kayu sederhana, yang menunjukkan bahwa itu adalah solusi sementara. Terobosan baru-baru ini bermula dari pemeriksaan ulang pecahan sarkofagus granit yang ditemukan pada tahun 2009 di sebuah biara Koptik di Abydos, Mesir. Ahli Mesir Kuno Frédéric Payraudeau dari Universitas Sorbonne mengidentifikasi pecahan ini sebagai bagian dari sarkofagus asli Ramses II. 

Petani Temukan Prasasti Batu Berusia 2.600 Tahun milik Firaun Mesir Periode Akhir

Fragmen sarkofagus granit tersebut awalnya ditemukan oleh arkeolog Ayman Damarani dan Kevin Cahail. Dekorasi rumit dan teks hieroglif pada fragmen tersebut menunjukkan bahwa fragmen tersebut digunakan kembali oleh seorang pendeta tinggi Dinasti ke-21, Menkheperre, sekitar tahun 1000 SM. Namun, pemilik aslinya tetap tidak teridentifikasi sampai analisis rinci Payraudeau mengungkapkan cartouche Ramses II. Penemuan kritis ini menegaskan bahwa pecahan tersebut adalah bagian dari wadah pemakaman asli firaun.

Dalam studinya yang dipublikasikan di Revue d’Égyptologie, Payraudeau menjelaskan bagaimana prasasti dan ikonografi unik pada masa Ramses II membantu menentukan asal muasal fragmen tersebut. “Kualitas pengerjaan dan referensi spesifik pada dewa seperti Ra dan Osiris sangat menunjukkan bahwa sarkofagus ini awalnya ditujukan untuk Ramses II,” kata Payraudeau.

Sarkofagus ini dibangun sekitar tahun 1279-1213 SM, bertepatan dengan masa pemerintahan Ramses II. Desain dan prasastinya yang rumit menggarisbawahi konvensi artistik dan keagamaan pada zaman tersebut.

Penemuan ini menyoroti upaya ekstensif yang dilakukan orang Mesir kuno untuk melindungi sisa-sisa penguasa penting mereka. Hal ini juga menggambarkan praktik penguasa di kemudian hari yang menggunakan kembali benda-benda pemakaman. Misalnya, pada Dinasti ke-21, pendeta tinggi Menkheperre dan Firaun Psusennes I menggunakan kembali sarkofagus dari dinasti sebelumnya, yang mencerminkan periode kecerdikan di tengah penjarahan makam.

Identifikasi sarkofagus difasilitasi oleh teknik pencitraan canggih dan analisis material. Teknologi ini memungkinkan para peneliti untuk mengautentikasi fragmen tersebut dan menguraikan prasastinya secara akurat. 

Identifikasi sarkofagus asli Ramses II menandai tonggak penting dalam Egyptology. Penelitian di masa depan akan fokus pada analisis lebih lanjut sarkofagus dan konteksnya yang lebih luas dalam praktik kamar mayat Kerajaan Baru