Asal Usul Komunikasi Tertulis dan Jenis Sistem Penulisan
- Instagram/bright_insight
Malang, WISATA – Informasi mengenai asal muasal komunikasi tertulis umumnya diperoleh dari data disiplin ilmu epigrafi dan paleografi.
Karena manusia butuh untuk mengekspresikan pikiran inilah asal mula diciptakan komunikasi tertulis.
Epigrafi secara khusus berfokus pada pemeriksaan prasasti, simbol yang terukir pada batu dan tulisan yang terukir pada permukaan. Sebaliknya, para ahli paleografi mempelajari evolusi alfabet dan sistem penulisan kuno. Akademisi dan peneliti menggunakan studi-studi tersebut untuk membawa kisah-kisah budaya masa lalu ke masa kini.
Dilansir dari ulukayin.org., asal usul komunikasi tertulis berakar pada upaya umat manusia untuk mengekspresikan pikiran melalui simbol, tanda dan elemen visual tertentu. Upaya ini mengalami perkembangan signifikan pada zaman prasejarah, khususnya dengan munculnya petroglif.
Petroglif telah memfasilitasi transfer informasi, ekspresi budaya dan mungkin transmisi konsep-konsep abstrak antar komunitas. Hal ini dapat dipandang sebagai bagian dari proses evolusi bahasa. Namun petroglif tidak dapat digolongkan sebagai suatu bahasa karena tidak memiliki ciri-ciri dasar bahasa, yaitu melibatkan struktur simbolik yang disertai ekspresi vokal atau verbal. Bahasa didasarkan pada susunan makna bunyi dan simbol lisan atau tulisan dalam kelompok tertentu. Petroglif, sebaliknya, lebih condong ke arah narasi visual atau simbolisme.
Sejarah bahasa tertulis telah dibentuk oleh permulaan umat manusia dalam mengekspresikan pikiran melalui simbol, huruf dan angka. Evolusi ini sering dikaitkan dengan penemuan tulisan paku oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia sekitar milenium ke-4 SM. Cuneiform, yang dikembangkan oleh bangsa Sumeria, menjadi alat untuk menyimpan dan memfasilitasi komunikasi dalam perdagangan, hukum dan kegiatan sosial lainnya, yang menjadi dasar bagi bahasa tertulis. Tak lama kemudian, hieroglif Mesir muncul dan mempengaruhi banyak alfabet.
Cuneiform