Plato: Pentingnya Partisipasi Politik untuk Mencegah Kepemimpinan yang Buruk
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Plato, filsuf Yunani kuno yang terkenal, pernah menyatakan, "Salah satu hukuman karena menolak berpartisipasi dalam politik adalah Anda akan berakhir diperintah oleh mereka yang lebih rendah." Pernyataan ini menyoroti konsekuensi dari sikap apatis terhadap politik, yaitu risiko dipimpin oleh individu yang kurang kompeten atau tidak bermoral.
Makna Mendalam di Balik Kutipan Plato
Plato menekankan bahwa ketidakterlibatan dalam politik tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada kualitas kepemimpinan dan kebijakan yang memengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Dengan tidak berpartisipasi, masyarakat menyerahkan keputusan penting kepada mereka yang mungkin tidak memiliki kapasitas atau niat baik untuk memimpin.
Relevansi dalam Konteks Demokrasi Modern
Dalam sistem demokrasi, partisipasi politik adalah elemen kunci yang memastikan bahwa kekuasaan benar-benar berasal dari rakyat dan dijalankan untuk kepentingan rakyat. Partisipasi ini dapat berupa pemungutan suara dalam pemilu, keterlibatan dalam diskusi publik, hingga pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Di Indonesia, partisipasi politik masyarakat menjadi indikator penting dalam menilai kualitas demokrasi. Semakin tinggi partisipasi politik, semakin kuat legitimasi pemerintah yang terpilih. Sebaliknya, rendahnya partisipasi dapat mengindikasikan ketidakpercayaan publik terhadap sistem politik atau apatisme yang berbahaya bagi kesehatan demokrasi.
Dampak Negatif dari Ketidakterlibatan Politik