Plato: Kepemimpinan Sejati Datang dari Mereka yang Tidak Haus Kekuasaan

Plato Fisuf Yunani Kuno
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam sejarah politik dunia, banyak pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan dengan ambisi besar, tetapi tidak semua dari mereka benar-benar memiliki niat untuk melayani rakyat. Plato, seorang filsuf Yunani Kuno yang dikenal sebagai bapak filsafat politik, pernah mengatakan, "Pemerintahan terbaik adalah yang dipimpin oleh mereka yang tidak haus kekuasaan."

Keteguhan Moral di Tengah Krisis: Pandangan Stoik yang Relevan Menurut Massimo Pigliucci

Pernyataan ini relevan hingga saat ini, terutama dalam dunia politik modern yang sering kali dipenuhi oleh kepentingan pribadi dan perebutan kekuasaan. Mengapa pemimpin yang tidak haus kekuasaan justru dianggap lebih baik? Bagaimana masyarakat dapat mengenali pemimpin sejati yang memiliki niat tulus untuk mengabdi? Artikel ini akan mengupas pemikiran Plato dan relevansinya dalam konteks kepemimpinan masa kini.

Pemikiran Plato tentang Kepemimpinan yang Ideal

Seneca dan Pentingnya Menjadi Teman yang Dipercaya

Plato mengembangkan teori kepemimpinannya dalam karyanya yang terkenal, Republik. Dalam buku ini, ia berpendapat bahwa pemimpin terbaik bukanlah mereka yang mengejar kekuasaan demi keuntungan pribadi, tetapi mereka yang dipilih karena kebijaksanaan dan dedikasi mereka terhadap kebaikan masyarakat.

Menurut Plato, seorang pemimpin yang ideal adalah "Filosof-Raja", yaitu seseorang yang memiliki kebijaksanaan, keadilan, dan kepedulian terhadap rakyat. Filosof-raja tidak mencari kekuasaan untuk kepentingan pribadi, tetapi melihat kepemimpinan sebagai tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan demi kesejahteraan bersama.

Albert Camus dan Makna Persahabatan Sejati: Berjalan Bersama, Bukan Mendahului atau Mengikuti

Sayangnya, dalam banyak sistem pemerintahan di dunia, pemimpin yang naik ke tampuk kekuasaan sering kali adalah mereka yang paling berambisi. Hal ini sering kali menyebabkan korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan kebijakan yang lebih menguntungkan kelompok tertentu dibandingkan rakyat secara keseluruhan.

Dampak Buruk Pemimpin yang Haus Kekuasaan

Halaman Selanjutnya
img_title