Petani Temukan Prasasti Batu Berusia 2.600 Tahun milik Firaun Mesir Periode Akhir
- Facebook/archaeologyworldwide.com
Malang, WISATA – Seorang petani di timur laut Mesir sedang mempersiapkan lahannya untuk penanaman tanaman ketika dia menemukan lempengan batu pasir berukir rumit yang tampaknya dipasang oleh Firaun Apries 2.600 tahun yang lalu.
Batu berdiri—juga dikenal sebagai prasasti atau stela—berukuran panjang 91 inci dan lebar 41 inci. Ini menampilkan ukiran cakram matahari bersayap dan cartouche, atau hieroglif Mesir berbentuk oval yang melambangkan Apries, lapor Owen Jarus.
Berdasarkan Encyclopedia Britannica, stela digunakan di dunia kuno sebagai batu nisan atau simbol “dedikasi, peringatan dan demarkasi”.
Setelah petani yang menemukan lempengan tersebut melaporkannya kepada otoritas pemerintah, direktur Distrik Purbakala Ismailia dan pakar arkeologi lainnya memastikan keasliannya.
Mostafa Waziri, sekretaris jenderal Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa artefak tersebut tampaknya terkait dengan kampanye militer yang dilakukan firaun di timur Mesir. Lempengan tersebut mencakup 15 baris hieroglif yang kini sedang diterjemahkan oleh para ahli.
Seperti yang ditulis Aaron Reich dari Jerusalem Post, Apries juga dikenal sebagai Wahibre Haaibre, atau, dalam bahasa Ibrani, Hophra. Ia adalah penguasa keempat dinasti ke-26, yang memerintah sekitar tahun 589 hingga 570 SM.
Apries gagal membantu Raja Zedekia dari Yehuda menangkal invasi Nebukadnezar II dari Babilonia. Menurut Encyclopedia Britannica, firaun menyambut pengungsi Yahudi ke Mesir setelah Yerusalem jatuh ke tangan Babilonia.