Menjadi Pemimpin yang Bijak: Inspirasi dari Marcus Aurelius
- Image Creator bing/Handoko
“Do not act as if you were going to live ten thousand years. Death hangs over you. While you live, while it is in your power, be good.”
Kepemimpinan bukan tentang mencari zona nyaman, melainkan keberanian menghadapi kenyataan dan tetap berbuat baik.
7. Mengedepankan Kebaikan Bersama
Marcus tidak pernah menulis tentang ambisi pribadi. Ia lebih banyak berbicara tentang kontribusi pada dunia dan bertindak demi kebaikan bersama. Ia menyadari bahwa semua manusia saling terhubung. “What brings no benefit to the hive brings no benefit to the bee,” tulisnya.
Pemimpin bijak bukan hanya memikirkan pertumbuhan perusahaan atau organisasi, tetapi juga dampaknya pada masyarakat, lingkungan, dan generasi mendatang.
8. Membangun Karakter, Bukan Citra
Di era media sosial, banyak pemimpin terjebak dalam pencitraan. Tapi Marcus Aurelius justru mengingatkan pentingnya membangun karakter.