Kontribusi Aristoteles dalam Sains dan Filsafat Alam: Fondasi Ilmu Pengetahuan Modern
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA — Ketika berbicara tentang ilmuwan dan filsuf besar dunia, nama Aristoteles hampir selalu berada di puncak daftar. Meski hidup lebih dari dua ribu tahun lalu, pemikirannya telah membentuk cara manusia memahami alam semesta. Kontribusi Aristoteles dalam sains dan filsafat alam bukan hanya revolusioner pada zamannya, tetapi juga menjadi landasan bagi ilmu pengetahuan modern yang kita kenal hari ini.
Ia adalah sosok yang menjembatani pemikiran spekulatif filsafat dengan observasi empiris, menciptakan sistem pengetahuan yang logis, terstruktur, dan ilmiah—sebuah pendekatan yang tetap dipakai hingga era teknologi dan kecerdasan buatan saat ini.
Filsafat Alam: Alam Semesta Sebagai Objek Kajian Rasional
Filsafat alam (natural philosophy) pada zaman Aristoteles mencakup bidang yang kini dikenal sebagai fisika, biologi, astronomi, dan ilmu bumi. Bagi Aristoteles, alam bukanlah misteri gaib, melainkan realitas yang dapat dipahami melalui akal dan pengamatan.
Dalam karyanya Physics, Aristoteles menyusun berbagai prinsip dasar tentang gerak, waktu, ruang, dan perubahan. Ia mengembangkan pandangan bahwa segala sesuatu memiliki “sebab” (causa) dan bahwa perubahan di alam semesta dapat dijelaskan melalui empat jenis sebab:
1. Sebab material – bahan dasar suatu benda.