Mengapa Ajaran Marcus Aurelius Semakin Populer di Dunia Modern?
- Image Creator bing/Handoko
Contohnya, saat menghadapi orang yang menyebalkan, Marcus menulis: “When you wake up in the morning, tell yourself: The people I deal with today will be meddling, ungrateful, arrogant, dishonest...” — bukan sebagai keluhan, tetapi sebagai pengingat untuk tetap sabar dan berbuat baik tanpa membiarkan perilaku buruk orang lain menguasai diri kita.
3. Kebijaksanaan Abadi yang Melampaui Zaman
Meskipun ditulis dalam konteks Kekaisaran Romawi, pemikiran Marcus Aurelius ternyata bersifat universal. Nilai-nilainya tetap relevan: menerima kenyataan, hidup sederhana, menjaga kendali diri, bekerja dengan niat baik, dan menghormati sesama. Filosofi ini bisa diterapkan oleh siapa pun—apakah Anda seorang manajer di kota besar, guru di desa, mahasiswa yang cemas akan masa depan, atau orang tua yang sedang menghadapi tantangan kehidupan keluarga.
4. Kebangkitan Minat pada Kesehatan Mental
Di era modern, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental semakin tinggi. Banyak orang mencari jalan untuk menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan menemukan arti hidup. Di sinilah Stoikisme dan Marcus Aurelius menawarkan pandangan yang sehat dan konstruktif.
Stoikisme mengajarkan bahwa emosi negatif tidak perlu dihindari, tapi harus dipahami dan dikelola. Marcus berkata, “If you are distressed by anything external, the pain is not due to the thing itself, but to your estimate of it.”
5. Didukung Tokoh Populer dan Media Sosial