Apakah Kamu Terjebak Ego? Ryan Holiday Punya Obatnya
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA – Pernahkah kamu merasa ingin diakui, sulit menerima kritik, atau marah saat tidak mendapat pujian? Mungkin tanpa disadari, kamu sedang dikendalikan oleh ego. Dalam dunia yang serba kompetitif dan haus validasi ini, ego sering menyamar sebagai ambisi atau kepercayaan diri, padahal diam-diam bisa menjadi racun yang merusak pertumbuhan pribadi. Tapi tenang, Ryan Holiday—penulis buku Ego Is the Enemy—punya “obatnya”.
Holiday bukan sekadar mengulas ego sebagai masalah psikologis, tapi membongkarnya sebagai penyebab utama kegagalan, konflik, dan kemandekan dalam hidup. Melalui pendekatan Stoikisme modern, ia menyajikan cara jitu untuk mengenali, mengendalikan, dan menaklukkan ego sebelum ego menghancurkanmu.
Apa Itu Ego Menurut Ryan Holiday?
Dalam definisi Holiday, ego bukan hanya kesombongan. Ego bisa muncul dalam banyak bentuk:
- Ketika kamu merasa terlalu penting.
- Saat kamu yakin sudah tahu segalanya.
- Ketika kamu menolak kritik atau saran.
- Saat kamu berpura-pura tahu agar terlihat pintar.
- Ketika kamu lebih sibuk membangun citra daripada kemampuan.
Menurutnya, ego adalah musuh dalam selimut—muncul saat sedang naik daun, saat jatuh, bahkan ketika kita sedang membangun sesuatu. Itulah sebabnya ia menyebut ego sebagai musuh sepanjang hidup.
Tiga Tahap Kehidupan dan Bahaya Ego