Mengapa Ajaran Marcus Aurelius Semakin Populer di Dunia Modern?
- Image Creator bing/Handoko
Banyak tokoh publik, penulis, atlet, hingga wirausahawan sukses mengutip Marcus Aurelius sebagai inspirasi. Nama-nama seperti Tim Ferriss, Ryan Holiday, dan bahkan tokoh-tokoh Silicon Valley menjadikan Stoikisme sebagai dasar berpikir dan bertindak. Buku-buku seperti “The Obstacle is the Way” atau “Daily Stoic” turut menghidupkan kembali popularitas ajaran Marcus.
Di media sosial, kutipan-kutipan Marcus Aurelius dibagikan secara luas dalam bentuk carousel Instagram, video TikTok, hingga podcast. Banyak orang muda yang terinspirasi untuk membaca Meditations dan mulai menerapkan prinsip Stoik dalam keseharian mereka.
6. Spirit Hidup Berkesadaran dan Berintegritas
Marcus Aurelius mengingatkan kita untuk hidup dengan integritas dan kehormatan, bahkan saat tidak ada yang melihat. Ia menulis, “Waste no more time arguing about what a good man should be. Be one.” Dalam dunia yang sering kali menilai seseorang dari tampilan luar atau jumlah pengikut, ajaran ini menjadi penyeimbang yang sangat dibutuhkan.
7. Kembali ke Esensi Hidup yang Sederhana
Marcus Aurelius menekankan bahwa hidup yang bahagia tidak memerlukan banyak hal. “Very little is needed to make a happy life; it is all within yourself, in your way of thinking.” Pesan ini sangat kontras dengan budaya konsumtif zaman sekarang, di mana kebahagiaan sering dikaitkan dengan barang, status, dan validasi eksternal.
Dengan membaca Marcus, banyak orang merasa "diingatkan kembali" bahwa yang terpenting adalah pikiran yang jernih, hati yang tulus, dan tindakan yang bermakna.