5 Alasan Mengapa Filsafat Ryan Holiday Cocok untuk Generasi Milenial

Ryan Holiday
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA – Di tengah tekanan hidup modern, ketidakpastian karier, dan paparan sosial media yang tiada henti, generasi milenial sering kali merasa terjebak dalam kecemasan dan kebingungan arah hidup. Namun, di balik keresahan itu, muncul nama Ryan Holiday—penulis dan filsuf kontemporer yang menawarkan pendekatan hidup Stoik yang membumi dan relevan.

Mengapa Stoisisme Marcus Aurelius Cocok untuk Generasi Z dan Milenial?

Filsafat Stoik yang diperkenalkan kembali oleh Ryan Holiday dalam karya-karyanya seperti Ego Is the Enemy, The Obstacle Is the Way, dan Stillness Is the Key, telah menjangkau jutaan pembaca muda di seluruh dunia. Bahkan, tak sedikit milenial yang menyebut buku-buku tersebut telah “menyelamatkan hidup mereka” dari kelelahan mental dan krisis identitas.

Mengapa ajaran Ryan Holiday begitu cocok untuk generasi milenial? Berikut lima alasannya:

Kutipan Stoik Marcus Aurelius Ini Bisa Jadi Mantra Hidupmu

1. Mengajarkan Cara Menenangkan Diri di Dunia yang Bising
Generasi milenial hidup dalam kebisingan informasi: notifikasi tanpa henti, tuntutan performa di media sosial, dan berita yang membuat gelisah. Ryan Holiday, melalui konsep stillness, mengajarkan pentingnya keheningan batin.

Ia mendorong anak muda untuk berhenti sejenak, menyisihkan waktu untuk refleksi diri, journaling, atau sekadar berjalan kaki tanpa gawai. Konsep ini terasa menyegarkan di tengah budaya “selalu online” yang melelahkan.

Filsafat Praktis: Cara Ryan Holiday Mengajari Kita Menjalani Hidup Lebih Baik – Stoikisme yang Membumi dan Relevan

2. Memberi Kerangka Berpikir yang Kuat di Tengah Krisis dan Ketidakpastian
Banyak milenial menghadapi tantangan besar: PHK massal, resesi ekonomi, kesulitan membeli rumah, hingga keraguan dalam membentuk keluarga. Dalam situasi seperti ini, ajaran Holiday menjadi pegangan yang kokoh.

Lewat The Obstacle Is the Way, ia mengajarkan bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh. Bukan dengan menolak kenyataan, melainkan menerima dan mengubahnya menjadi jalan menuju kematangan.

Halaman Selanjutnya
img_title