Massimo Pigliucci: "Kendalikan yang Bisa Kamu Kendalikan, Terima yang Tidak Bisa Kamu Ubah"
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA - Pernahkah kamu merasa frustrasi karena sesuatu tidak berjalan sesuai keinginanmu? Mungkin karena cuaca buruk, seseorang bersikap kasar kepadamu, atau rencana yang sudah disusun matang tiba-tiba berantakan? Di saat seperti itu, kita sering kali marah, kecewa, atau bahkan menyalahkan keadaan. Namun, Massimo Pigliucci, filsuf modern yang memperkenalkan kembali Stoikisme, menawarkan perspektif yang berbeda: kendalikan yang bisa kamu kendalikan, dan terima yang tidak bisa kamu ubah.
Prinsip ini sederhana, tetapi memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan kita. Dengan memahami batasan antara apa yang ada dalam kendali kita dan apa yang tidak, kita bisa menghindari banyak stres, kecemasan, dan penderitaan yang sebenarnya tidak perlu.
Apa yang Bisa Kita Kendalikan?
Menurut ajaran Stoikisme, satu-satunya hal yang benar-benar berada dalam kendali kita adalah pikiran, sikap, dan tindakan kita sendiri. Ini berarti bahwa emosi, reaksi, dan keputusan yang kita buat sepenuhnya ada dalam kendali kita.
Misalnya, jika seseorang mengkritik atau menjelekkan kita, kita tidak bisa mengendalikan kata-kata mereka, tetapi kita bisa mengendalikan bagaimana kita merespons. Kita bisa memilih untuk tersinggung dan marah, atau kita bisa memilih untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh.
Hal lain yang bisa kita kendalikan termasuk:
- Bagaimana kita berpikir tentang suatu situasi
- Sikap kita dalam menghadapi kesulitan
- Seberapa keras kita bekerja dalam mencapai tujuan
- Bagaimana kita memperlakukan orang lain