Chrysippus: “Keberanian adalah Fondasi untuk Menghadapi Segala Rintangan; Tanpa Keberanian, Kebajikan Tidak Akan Tumbuh”
- Cuplikan Layar
Jakarta, WISATA — Dalam filsafat Stoikisme, keberanian tidak hanya dipandang sebagai kualitas moral, tetapi juga sebagai fondasi dari semua kebajikan lain. Filsuf Stoik terkemuka Chrysippus dari Soli menegaskan hal ini dalam kutipan terkenalnya: “Keberanian adalah fondasi untuk menghadapi segala rintangan; tanpa keberanian, kebajikan tidak akan tumbuh.” Sebuah pernyataan yang kuat, terutama di tengah dunia modern yang menuntut ketangguhan dalam berbagai aspek kehidupan.
Keberanian dalam Perspektif Stoik
Chrysippus adalah arsitek intelektual Stoikisme yang menyusun kerangka sistematis filsafat ini—termasuk etika, logika, dan fisika. Dalam kerangka etika Stoik, kebajikan adalah satu-satunya kebaikan sejati. Namun, untuk dapat mewujudkan kebajikan seperti kebijaksanaan, keadilan, dan pengendalian diri, dibutuhkan keberanian sebagai dasarnya.
Menghadapi rasa takut, mengambil keputusan yang sulit, tetap tenang di tengah tekanan—semua itu adalah bentuk ekspresi keberanian. Tanpa keberanian, seseorang akan menyerah pada emosi, godaan, atau tekanan eksternal, sehingga kebajikan lainnya tidak akan berkembang.
Mengapa Keberanian Menjadi Fondasi?
1. Kebijaksanaan membutuhkan keberanian untuk mengakui kesalahan.
Tanpa keberanian, seseorang tidak akan berani melihat kelemahan dirinya dan belajar dari pengalaman.
2. Keadilan menuntut keberanian untuk berkata benar.
Terutama dalam lingkungan yang tidak adil, keadilan hanya dapat ditegakkan jika seseorang memiliki keberanian untuk melawan arus.