Mark Manson: Kebahagiaan Bukan Tentang Mencapai Sesuatu, Tetapi Tentang Menemukan Sesuatu yang Layak untuk Diperjuangkan

The Subtle Art of Not Giving a Fck* karya Mark Manson.
Sumber :
  • Cuplikan Layar

Jakarta, WISATA - Pernah merasa bahwa kebahagiaan selalu terasa seperti sesuatu yang jauh di depan? Seperti garis finish yang terus bergerak maju setiap kali kita merasa sudah dekat? Banyak orang berpikir bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang bisa dicapai—entah itu lewat uang, karier, hubungan, atau pengakuan sosial. Tapi Mark Manson, penulis buku laris The Subtle Art of Not Giving a Fck, punya pandangan yang berbeda: kebahagiaan bukan tentang mencapai sesuatu, melainkan tentang menemukan sesuatu yang layak untuk diperjuangkan.

Seneca: Kesetiaan Dimulai dari Kepercayaan

Pengejaran Kebahagiaan yang Tak Pernah Berakhir

Banyak orang percaya bahwa begitu mereka mencapai tujuan tertentu, mereka akan merasa bahagia. Misalnya, berpikir bahwa setelah mendapatkan pekerjaan impian, hidup akan lebih tenang. Atau setelah punya pasangan yang sempurna, mereka akan merasa lengkap. Sayangnya, kenyataan tidak selalu seindah itu.

Massimo Pigliucci Ungkap Kunci Kebahagiaan Sejati dari Filsafat Stoik

Begitu kita mencapai satu tujuan, sering kali kita langsung menetapkan target baru. Ini adalah apa yang disebut sebagai hedonic treadmill—kondisi di mana kita terus-menerus mengejar kebahagiaan, tetapi begitu mendapatkannya, kita hanya merasa puas sementara, lalu kembali merasa kosong dan mencari hal lain untuk dikejar.

Menurut Mark Manson, kita tidak seharusnya melihat kebahagiaan sebagai tujuan akhir, tetapi sebagai hasil sampingan dari proses yang benar-benar kita nikmati.

Seneca: Banyak Kenalan Tapi Tak Punya Teman? Inilah Pelajaran dari Filsuf Stoik

Apa yang Benar-Benar Layak untuk Diperjuangkan?

Manson mengajak kita untuk bertanya: Apakah yang kita perjuangkan benar-benar berarti bagi kita? Atau hanya sekadar sesuatu yang kita kejar karena tekanan sosial?

Halaman Selanjutnya
img_title