20 Filsuf yang Paling Berpengaruh di Dunia, Beserta Konsepsi Pemikirannya
- Image Creator/Handoko
Friedrich Nietzsche (1844–1900) merupakan filsuf yang kontroversial karena kritiknya terhadap moralitas tradisional dan agama. Konsep “kehendak untuk berkuasa” yang dikemukakannya menggambarkan dorongan fundamental manusia untuk mengatasi keterbatasan diri dan mencapai potensi maksimal. Nietzsche juga mengemukakan ide tentang "kematian Tuhan", yang menggambarkan pergeseran nilai-nilai di masyarakat modern.
6. René Descartes: Bapak Filsafat Modern
René Descartes (1596–1650) terkenal dengan pernyataan “Cogito, ergo sum” atau “Aku berpikir, maka aku ada”. Pemikiran ini menjadi dasar bagi filsafat modern yang menekankan pentingnya keraguan metodologis dan pemeriksaan kritis terhadap segala hal. Descartes membuka jalan bagi ilmu pengetahuan modern dengan menekankan pentingnya rasio dan logika dalam mencapai kebenaran.
7. John Locke: Pelopor Pemikiran Liberal dan Demokrasi
John Locke (1632–1704) merupakan salah satu tokoh utama dalam perkembangan pemikiran politik liberal. Locke percaya bahwa manusia dilahirkan dengan hak-hak dasar seperti kehidupan, kebebasan, dan properti. Menurutnya, pemerintah hanya sah jika mampu melindungi hak-hak tersebut. Pemikiran Locke sangat berpengaruh pada pembentukan konsep demokrasi modern dan konstitusi di banyak negara.
8. Karl Marx: Analisis Kritis Terhadap Kapitalisme
Karl Marx (1818–1883) dikenal dengan teori konflik kelas dan kritiknya terhadap sistem kapitalisme. Melalui karya-karyanya seperti "Manifesto Komunis" dan "Das Kapital", Marx menguraikan bagaimana pertentangan antara kelas pekerja dan pemilik modal memicu perubahan sosial. Meski kontroversial, pemikiran Marx tetap menjadi rujukan penting dalam diskursus ekonomi, politik, dan sosiologi.
9. Søren Kierkegaard: Filsuf Eksistensialisme Awal
Søren Kierkegaard (1813–1855) adalah pelopor pemikiran eksistensialisme yang menekankan pentingnya pengalaman individu dan kepercayaan pribadi. Ia berargumen bahwa kehidupan tidak bisa direduksi menjadi konsep-konsep abstrak, melainkan harus dijalani dengan penuh keberanian dan kesadaran akan ketidakpastian. Karya-karyanya menginspirasi banyak pemikir modern dalam memahami dilema eksistensial dan pencarian makna hidup.
10. Martin Heidegger: Ontologi dan Makna Keberadaan