Membaca: Jalan Pintas Menuju Kebijaksanaan Menurut Socrates
- Image Creator Bing/Handoko
“Gunakan waktumu untuk memperbaiki dirimu lewat tulisan orang lain, agar kamu mendapatkan dengan mudah apa yang telah mereka perjuangkan dengan susah payah.”
— Socrates
Malang, WISATA - Di tengah kemajuan teknologi dan kecepatan informasi, manusia modern sering kali merasa kekurangan waktu. Ironisnya, di saat yang sama, akses terhadap pengetahuan tidak pernah semudah ini. Dalam kutipan singkat namun padat makna, Socrates mengingatkan kita tentang kekuatan membaca dan belajar dari pengalaman orang lain.
Waktu adalah Sumber Daya Terbatas
Setiap orang diberi jumlah waktu yang sama dalam sehari: 24 jam. Namun bagaimana waktu itu digunakan akan sangat menentukan kualitas hidup seseorang. Socrates percaya bahwa waktu yang digunakan untuk belajar dari tulisan orang lain adalah investasi paling cerdas. Mengapa? Karena kita dapat menghindari kesalahan yang sama, mempercepat pemahaman, dan memperluas wawasan tanpa harus mengulang proses sulit yang telah dilalui oleh orang-orang terdahulu.
Tulisan: Warisan Pengetahuan yang Abadi
Tulisan adalah bentuk abadi dari pemikiran manusia. Lewat tulisan, ide-ide besar dari zaman dahulu bisa terus hidup dan menginspirasi generasi berikutnya. Socrates sendiri tidak meninggalkan karya tulis secara langsung, namun ajaran dan pikirannya tetap hidup melalui muridnya, Plato. Ini menunjukkan betapa besar kekuatan tulisan dalam membentuk peradaban.
Membaca tulisan orang lain adalah seperti berdialog dengan pemikir hebat dari berbagai zaman. Kita bisa menyelami pemikiran Aristoteles, memahami dunia melalui lensa Descartes, atau mengeksplorasi kebijaksanaan Timur lewat Konfusius—semuanya tanpa perlu keluar rumah.