Lebih dari 120 Tahun setelah Hilang, Spesies Langka Ini Muncul Kembali di Amerika Selatan
- dailygalaxy.com/ Edvin Riveros
Malang, WISATA – Spesies yang diperkirakan telah punah selama lebih dari 120 tahun telah muncul kembali di Andes, Chili. Para peneliti telah membuat penemuan tak terduga di aliran sungai pegunungan yang terisolasi.
Seekor amfibi langka yang pernah dianggap punah telah muncul kembali di Chili, menandai terobosan ilmiah yang luar biasa. Alsodes vittatus, katak kecil yang hanya diketahui dari catatan lama dan satu spesimen, telah ditemukan kembali setelah lebih dari 120 tahun di alam liar. Penemuan kembali ini dipuji sebagai salah satu penemuan amfibi paling menarik di Amerika Selatan dekade ini.
Alsodes vittatus, katak endemik dari Chili, telah hilang dari dunia sains selama lebih dari satu abad. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh naturalis kelahiran Jerman Rudolph Amandus Philippi pada tahun 1902, yang mencatat ciri khasnya: garis kekuningan yang membentang di sepanjang punggungnya.
Namun, setelah deskripsi Philippi, spesies ini menghilang dari komunitas sains, tanpa penampakan atau spesimen yang dikonfirmasi sejak saat itu. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya antara tahun 1995 dan 2002 untuk menemukan spesies tersebut, katak tersebut tetap sulit ditemukan dan dikhawatirkan telah punah atau bahkan tidak pernah menjadi spesies yang valid sejak awal.
Kisah penemuan kembali Alsodes vittatus tidak hanya tentang pekerjaan detektif historis tetapi juga tentang biologi. Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Claudio Correa dari Universidad de Concepción, mengambil tugas untuk menyusun petunjuk dari masa lalu.
Mereka mempelajari catatan perjalanan dari Philibert Germain, seorang entomolog Prancis yang mengumpulkan spesimen asli pada tahun 1893, memetakan perjalanannya melintasi Andes ke Hacienda San Ignacio de Pemehue, yang sekarang terletak di perbatasan antara wilayah Biobío dan La Araucanía di Chili.
Penyelidikan historis mereka mengarahkan mereka ke lembah-lembah tertentu di kaki bukit Andes, tempat mereka memfokuskan pencarian mereka. Dari tahun 2015 hingga 2024, para peneliti memulai ekspedisi lapangan, terutama pada malam hari saat katak-katak tersebut paling aktif. Kegigihan mereka membuahkan hasil pada tahun 2023 dan 2024, ketika mereka menemukan lima populasi katak Alsodes yang sebelumnya tidak diketahui.