Socrates dan Makna Perpisahan: Antara Hidup dan Mati, Hanya Tuhan yang Tahu Mana yang Lebih Baik
- Image Creator/Handoko
“Saat perpisahan telah tiba. Kita menempuh jalan yang berbeda: aku menuju kematian, dan kalian menuju kehidupan. Di antara keduanya, mana yang lebih baik, hanya Tuhan yang tahu.”
— Socrates
Malang, WISATA - Dalam peradaban manusia yang dipenuhi pencarian akan makna hidup, tidak ada satu pun momen yang lebih menggetarkan daripada perpisahan. Dan dari sekian banyak perpisahan, tak ada yang lebih menggetarkan hati daripada perpisahan antara hidup dan mati. Socrates, filsuf besar Yunani Kuno, mengungkapkan refleksi yang begitu dalam tentang hal ini dalam kalimat yang sederhana, namun penuh makna.
Kutipan ini diucapkan oleh Socrates menjelang akhir hayatnya, saat ia menghadapi kematian dengan tenang dan penuh kebijaksanaan. Dihukum mati karena dianggap meracuni pikiran pemuda Athena, Socrates tidak menunjukkan ketakutan. Sebaliknya, ia memberi pelajaran terakhir—tentang kehidupan, kematian, dan ketidakpastian manusia di hadapan takdir.
Kematian: Bukan Akhir, Melainkan Awal yang Tidak Kita Pahami
Kita hidup dalam budaya yang sangat menghargai kehidupan. Segala upaya diarahkan pada perpanjangan usia, pencapaian kebahagiaan, dan penolakan terhadap kematian. Namun Socrates membalik sudut pandang itu. Baginya, kematian bukan sesuatu yang harus ditakuti. Justru karena kita tidak tahu apa yang terjadi setelah kematian, kita juga tidak bisa serta-merta menyimpulkan bahwa kehidupan lebih baik daripada kematian.
Ini adalah bentuk kerendahan hati intelektual yang luar biasa. Di tengah-tengah hukuman mati, Socrates tidak mengklaim bahwa dirinya tahu apa yang akan terjadi. Ia tidak menakut-nakuti, tidak memaksakan keyakinan, tidak juga merayu. Ia hanya berkata: "Hanya Tuhan yang tahu mana yang lebih baik."
Dalam konteks filsafat, ini menunjukkan bahwa kebijaksanaan sejati tidak datang dari banyaknya pengetahuan, tetapi dari kesadaran akan keterbatasan diri. Seorang yang benar-benar bijak, menurut Socrates, adalah yang tahu bahwa ia tidak tahu.