Thales dari Miletus: Rahasia di Balik Ramalan Gerhana yang Mengubah Sejarah
- Image Creator/Handok
Malang, WISATA - Di tengah peradaban kuno, Thales dari Miletus mengukir sejarah dengan prestasi yang dianggap mustahil pada masanya: memprediksi gerhana matahari. Pencapaian ini tidak hanya mengubah cara manusia memandang langit, tetapi juga menandai awal dari pemahaman ilmiah tentang alam semesta. Bagaimana Thales berhasil melakukan ini? Artikel ini mengupas rahasia di balik ramalan gerhana yang mengubah sejarah.
Prediksi Gerhana Tahun 585 SM
Pada tanggal 28 Mei 585 SM, penduduk di wilayah Asia Kecil dikejutkan oleh peristiwa langka: gerhana matahari total. Namun, lebih mengejutkan lagi, Thales telah memprediksi peristiwa ini sebelumnya. Kemampuan Thales memprediksi gerhana menunjukkan pemahaman mendalam tentang pergerakan benda langit, sesuatu yang luar biasa untuk masanya.
Prediksi ini menjadi salah satu peristiwa paling terkenal dalam sejarah astronomi kuno. Selain membuktikan kemampuan Thales dalam memahami pola alam semesta, peristiwa ini juga memiliki dampak politik. Menurut Herodotus, gerhana tersebut menghentikan perang antara Lydia dan Media, karena kedua belah pihak menganggapnya sebagai tanda dari para dewa untuk mengakhiri konflik.
Metode Ilmiah Thales
Bagaimana Thales berhasil memprediksi gerhana matahari tanpa teknologi modern? Meskipun detail metodologinya tidak terdokumentasi secara lengkap, para sejarawan percaya bahwa Thales menggunakan catatan astronomi Babilonia dan menggabungkannya dengan observasi langsung. Ia mempelajari pola pergerakan matahari, bulan, dan bumi untuk menentukan siklus gerhana.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Thales tidak hanya bergantung pada tradisi mistis, tetapi juga menggunakan pendekatan rasional untuk memecahkan misteri langit. Ia membuka jalan bagi perkembangan astronomi sebagai disiplin ilmiah yang independen dari mitos dan kepercayaan.