Dari Kleisthenes ke Populisme: Evolusi Demokrasi yang Menjadi Sorotan Dunia

Demokrasi Kleisthenes
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Demokrasi sebagai sistem pemerintahan telah mengalami evolusi yang sangat panjang dan penuh perdebatan. Sejak pertama kali diperkenalkan oleh Kleisthenes di Athena pada abad ke-6 SM, hingga era modern yang dipenuhi dengan fenomena populisme, demokrasi terus berubah sesuai dengan dinamika zaman. Bagaimana sejarah demokrasi ini terbentuk, dan bagaimana fenomena populisme menjadi ancaman terbesar bagi prinsip-prinsip demokrasi yang telah ada?

Konsepsi Kebenaran Menurut Kaum Sofis, Socrates, dan Filsuf Muslim: Memahami Perbedaan Tanpa Bias

Kleisthenes dan Lahirnya Demokrasi

Kleisthenes, seorang negarawan Athena, dianggap sebagai bapak demokrasi karena perannya dalam memperkenalkan sistem demokrasi pertama di dunia. Sistem ini memperbolehkan warga negara Athena untuk berpartisipasi langsung dalam pembuatan keputusan negara melalui majelis rakyat (Eklesia) yang terbuka bagi warga negara bebas yang memenuhi syarat.

Machiavelli: Citra Publik vs. Realitas Internal – Bagaimana Persepsi Publik Mempengaruhi Kepemimpinan Modern

Sebelum Kleisthenes, Athena dipimpin oleh oligarki, di mana hanya segelintir individu yang memiliki kekayaan dan kekuasaan yang menentukan kebijakan negara. Kleisthenes, dengan visi besar tentang partisipasi rakyat, menggulingkan sistem ini dan menggantinya dengan sistem yang memungkinkan setiap warga untuk memiliki suara dalam pemerintahan.

Namun, meskipun sistem ini membuka kesempatan lebih luas bagi warga negara, banyak yang melihatnya sebagai eksperimen yang belum sempurna. Pemikiran kritis terhadap demokrasi pertama kali muncul dari para filsuf seperti Socrates dan Plato, yang menganggap demokrasi rentan terhadap manipulasi oleh demagog (pemimpin populis) yang memanfaatkan ketidakpastian untuk meraih kekuasaan.

5 Hal yang Tidak Bisa Dibantah oleh Kaum Sofis dari Socrates Ketika Berdebat tentang Kebenaran

Evolusi Demokrasi dan Tantangan Kontemporer

Seiring berjalannya waktu, konsep demokrasi berkembang pesat, terutama setelah revolusi-revolusi besar di Amerika dan Eropa. Amerika Serikat, dengan Konstitusi dan sistem pemilihan umum yang demokratis, menjadi model bagi banyak negara di dunia. Begitu pula dengan revolusi Prancis yang menghapuskan monarki dan memperkenalkan republik yang berpegang pada prinsip-prinsip kebebasan dan kesetaraan.

Halaman Selanjutnya
img_title