Anaximander: Filsuf Murid Thales Konseptor Apeiron, Asal Usul Alam Semesta dan Evolusi Makhluk Hidup
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Anaximander, seorang filsuf Yunani kuno yang hidup sekitar abad ke-6 SM, merupakan salah satu murid terkemuka Thales, filsuf terkemuka pada masanya. Namun, warisan pemikiran Anaximander jauh melampaui pelatihan awalnya dengan Thales. Ia terkenal karena konsepnya tentang "apeiron," atau tak berbatas, yang mempengaruhi pandangan filosofisnya tentang asal usul alam semesta dan evolusi makhluk hidup. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pemikiran dan kontribusi Anaximander yang menarik.
Konsep Apeiron: Asal Usul Segala Sesuatu
Salah satu kontribusi paling penting dari Anaximander dalam sejarah filsafat adalah konsepnya tentang "apeiron." Apeiron dapat diterjemahkan sebagai "tak berbatas" atau "tak terbatas." Bagi Anaximander, apeiron adalah substansi atau kekuatan yang mendasari segala sesuatu di alam semesta. Ini adalah elemen dasar yang tidak terbatas yang merupakan asal usul segala sesuatu yang ada.
Asal Usul Alam Semesta
Anaximander memperkenalkan gagasan bahwa alam semesta berasal dari apeiron. Menurut pandangannya, alam semesta tidak diciptakan oleh dewa-dewa atau entitas supernatural lainnya, tetapi muncul dari apeiron secara alami. Ia percaya bahwa alam semesta telah muncul dari keadaan awal yang tak terbatas dan tak terbatas ini melalui proses alamiah.
Evolusi Makhluk Hidup
Salah satu kontribusi yang paling menonjol dari Anaximander adalah pandangannya tentang evolusi makhluk hidup. Dia mengajukan teori bahwa makhluk hidup berkembang dari bentuk yang lebih sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks melalui proses alamiah. Dia percaya bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya berevolusi dari bentuk awal yang lebih primitif melalui proses adaptasi terhadap lingkungan mereka.