Memahami Tujuan dan Bentuk Dialog dalam Karya-Karya Plato: Antara Suara Karakter dan Gagasan Sang Filsuf

Plato Fisuf Yunani Kuno
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Refleksi Akhir: Mencari Plato dalam Dialog

Epictetus: Siapa Pun yang Membuatmu Marah, Telah Menjadikan Dirinya Tuan Atas Dirimu

Maka, membaca Plato tidaklah cukup hanya dengan mencermati ucapan para tokohnya. Memahami makna sebenarnya memerlukan upaya untuk menyelami niat sang pengarang. Apakah Plato sedang mengajak kita menerima pandangan tertentu? Atau justru ia ingin kita menolaknya? Di sinilah letak tantangan dan sekaligus daya tarik dari filsafat Plato.

Seperti diungkapkan oleh para peneliti seperti Griswold, Klagge, dan Press, bentuk literatur Plato yang kompleks menuntut pembacanya untuk aktif menafsir, bukan pasif menerima. Ia menulis bukan untuk menjelaskan kebenaran secara gamblang, tetapi untuk mengundang pembacanya berpikir sendiri.

Epictetus: Dua Kekuatan yang Membentuk Orang Bijak—Bertahan dan Menahan Diri

Dengan demikian, pertanyaan seperti “apa filsafat Plato?” mungkin tidak dapat dijawab secara definitif. Namun dari keseluruhan struktur, strategi, dan cara penyampaian dalam karya-karyanya, kita tetap bisa menyimpulkan bahwa Plato memiliki keyakinan filosofis tertentu—yang ingin ia sampaikan kepada pembaca, bukan dengan mengatakan “percaya ini”, tetapi dengan menunjukkan bahwa gagasan-gagasan tertentu layak dipertimbangkan dengan serius.