Epictetus: Semua Filsafat Tertuang dalam Dua Kata—Bertahan dan Menahan Diri

Epictetus
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA – Dalam dunia filsafat yang luas dan kompleks, Epictetus, seorang filsuf Stoik dari Yunani Kuno, menyederhanakan ajaran hidup hanya dalam dua kata: sustain (bertahan) dan abstain (menahan diri). Kutipan terkenalnya menyatakan:

Seneca: Tak Ada yang Bisa Bertahan dari Penderitaan yang Terus-Menerus Jika Rasanya Tetap Sama Seperti Saat Awal Datang

“All philosophy lies in two words: sustain and abstain.”
(Seluruh filsafat tertuang dalam dua kata: bertahan dan menahan diri.)

Kata-kata ini terdengar sederhana, namun menyimpan makna yang dalam dan aplikatif untuk kehidupan modern. Bagi Epictetus, kunci menjalani kehidupan yang baik bukan terletak pada teori yang rumit, melainkan pada praktik bertahan menghadapi ujian hidup dan menahan diri dari godaan serta dorongan nafsu yang tidak bermanfaat.

Seneca: Kebahagiaan Sejati Adalah Memahami Tugas Kita kepada Tuhan dan Sesama, serta Menikmati Saat Ini

Makna "Bertahan" dalam Filosofi Stoik

Bertahan berarti memiliki ketabahan menghadapi penderitaan, kesulitan, dan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Filsafat Stoik mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengontrol apa yang terjadi di luar diri kita, tetapi kita bisa mengontrol bagaimana kita bereaksi terhadapnya.

Seneca: Kebahagiaan Tak Akan Pernah Mampir Pada Mereka yang Terasing dari Kebenaran

Dalam konteks masa kini:

  • Saat menghadapi tekanan pekerjaan, masalah keluarga, atau kondisi keuangan yang sulit, filosofi ini mengajak kita untuk tetap kuat dan tidak menyerah.
  • Bertahan juga berarti tetap teguh pada nilai dan prinsip yang benar, meski dunia di sekitar kita menawarkan jalan pintas yang menggiurkan.
Halaman Selanjutnya
img_title