Fosil Archaeopteryx Ditemukan dengan Jaringan Lunak yang Diawetkan Membuktikan Darwin Benar selama Ini

Chicago Archaeopteryx
Sumber :
  • Instagram/bilimtuel

Malang, WISATA – Archaeopteryx sering disebut sebagai fosil yang membuktikan kebenaran Darwin, fosil ini menghubungkan burung masa kini dengan dinosaurus purba. Meskipun spesimen pertama ditemukan lebih dari 160 tahun yang lalu, fosil ikonik ini terus memberikan wawasan baru tentang bagaimana burung bisa terbang.

Penemuan Berusia 73 Juta Tahun Mengungkapkan Burung Arktik Bersarang Bersama Dinosaurus

Salah satu spesimen yang paling menarik, 'Chicago Archaeopteryx,' baru-baru ini dipelajari oleh para peneliti dari Field Museum.

Temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, dimungkinkan berkat pelestarian yang luar biasa dan teknologi canggih.

DNA Manusia Tertua yang Pernah Ditemukan Berasal dari Kerabat yang Masih Belum Diketahui dari Zaman Neanderthal

Fosil tersebut dipamerkan kepada publik pada tahun 2024 di Field Museum, sehingga para ilmuwan dan publik dapat melihat dari dekat salah satu fosil Archaeopteryx terlengkap yang ditemukan hingga saat ini.

Chicago Archaeopteryx ditemukan di batu kapur Solnhofen, Jerman, sebuah situs yang terkenal karena menghasilkan semua spesimen Archaeopteryx yang diketahui.

Semut Tertua Ditemukan di Bumi, Rahangnya seperti Sabit, Usianya 113 Juta Tahun

Fosil khusus ini telah berada di tangan swasta sejak sebelum tahun 1990. Pada tahun 2022, fosil ini tiba di Field Museum melalui upaya kolektif dari para penggemar dan pendukung fosil.

Spesimen ini adalah Archaeopteryx terkecil yang diketahui, hanya seukuran burung merpati. Tulang-tulangnya yang kecil tertanam dalam batu kapur yang sangat keras, membuat ekstraksi menjadi sangat sulit.

Halaman Selanjutnya
img_title