Menggali Filsafat Epikuros: Menemukan Kedamaian Hidup Tanpa Takut Mati

Epikuros (341–270 SM)
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

“Kematian bukanlah apa-apa bagi kita, karena selama kita ada, kematian tidak ada; dan ketika kematian datang, kita tidak ada lagi.”
Epikuros

Massimo Pigliucci: “Jangan Reaktif Terhadap Dunia, Reflektiflah”

Jakarta, WISATA - Kutipan mendalam ini berasal dari seorang filsuf Yunani kuno bernama Epikuros, yang hidup antara tahun 341–270 SM. Lewat pemikirannya, Epikuros memperkenalkan pandangan radikal untuk zamannya: bahwa kebahagiaan sejati dapat dicapai dengan menghilangkan ketakutan, terutama terhadap dewa dan kematian. Bagi Epikuros, ketenangan batin dan kesenangan sederhana adalah kunci untuk menjalani hidup yang baik.

Di tengah dunia modern yang penuh tekanan, ajaran Epikuros ternyata tetap relevan dan dapat menjadi inspirasi untuk mengelola kecemasan serta menemukan makna hidup secara lebih dalam.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Epictetus? Ini Penjelasan Massimo Pigliucci

Mengenal Epikuros dan Konsep Epikurianisme

Epikuros lahir di pulau Samos, Laut Aegea, dan mendirikan sekolah filsafat di Athena yang dikenal sebagai Taman Epikuros (The Garden of Epicurus). Berbeda dengan akademi filsafat lain pada masanya, Taman Epikuros terbuka untuk semua kalangan, termasuk perempuan dan budak—sebuah langkah revolusioner yang menunjukkan pandangan inklusif Epikuros terhadap kehidupan dan pembelajaran.

20 Kutipan Stoik Penuh Makna dari Massimo Pigliucci

Ajarannya dikenal sebagai Epikurianisme, sebuah aliran filsafat yang berfokus pada pencapaian kebahagiaan sejati melalui akal, pengetahuan alam, dan hidup sederhana.

Mengapa Tak Perlu Takut Mati?

Halaman Selanjutnya
img_title