Jejak Awal Islamisasi di Nusantara, dan Hubungan Dagang dengan Kota Barus di Sumatera Utara
- IG/pusluhkehutanan
Tapsel, WISATA – Surat Al-Insan ayat ke-5 dalam Al-Qur’an menyebutkan bahwa orang-orang yang berbuat kebajikan akan diberi minuman bercampur air kāfūr. Para ulama menafsirkan kāfūr sebagai kapur barus—senyawa aromatik yang berasal dari tanaman Dryobalanops aromatica. Meski dikenal luas di dunia Arab, tanaman ini bukan endemik wilayah tersebut. Hal ini mendorong eksplorasi dan perdagangan ke timur, yang kelak menghubungkan dunia Arab dengan kepulauan Indonesia.
Sejarawan dan arkeolog Edward McKinnon dalam Ancient Fansur, Aceh’s Atlantis (2013) menyatakan bahwa pusat kapur barus berada di Sumatera, tepatnya di wilayah Barus (dulu disebut Fansur). Kota pelabuhan ini menjadi pusat penting perdagangan kapur barus, bersama komoditas berharga lainnya seperti pala, cengkih, dan kayu cendana. Sumber Arab seperti Ibn al-Faqih (abad ke-10) dan Ibn Sa’id al-Magribi (abad ke-13) secara eksplisit mencatat keberadaan Fansur sebagai produsen utama kapur barus dunia. Bahkan ahli geografi Romawi, Ptolemy, telah menyebut nama Barus sejak abad ke-1 Masehi.
Claude Guillot dalam Barus, Seribu Tahun yang Lalu (2008) menyebut bahwa pelaut Arab mencapai Barus melalui Teluk Persia dan Sri Lanka, menjadikan Barus titik singgah utama dalam jalur menuju Tiongkok. Kedatangan mereka tidak semata berdagang, tetapi juga membawa pengaruh budaya dan agama. Proses ini menandai awal penyebaran Islam di Sumatera, khususnya di pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Barus, Lamri (Thobri), dan Haru.
Jejak Islamisasi paling awal dapat ditelusuri dari kompleks makam Mahligai di Barus yang bertanggal abad ke-7 M. Hal ini memperkuat teori bahwa Islam masuk ke Indonesia lebih awal dari yang umum diyakini.
Dengan demikian, perdagangan kapur barus tak hanya membentuk jaringan ekonomi global, tetapi juga menjadi saluran awal transmisi Islam di Nusantara. Barus pun tampil sebagai simpul penting dalam sejarah awal peradaban maritim dan Islamisasi Indonesia.
Sumber: disperpusipprovsu_official