Friedrich Nietzsche: “Tanpa Pencarian Makna, Hidup Hanyalah Rangkaian Peristiwa yang Tak Berarti”

Friedrich Nietzsche
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Malang, WISATA - Friedrich Nietzsche (1844–1900), seorang filsuf Jerman yang dikenal karena pemikiran radikal dan provokatifnya, sering mengajak manusia untuk menghadapi kenyataan kehidupan dengan keberanian dan kejujuran. Salah satu gagasan fundamental Nietzsche adalah tentang makna hidup, yang tidak datang dari luar diri manusia, melainkan harus diciptakan sendiri secara otentik.

Seneca: “A happy life is one which is in accordance with its own nature.”

Dalam salah satu pernyataannya yang menggugah, Nietzsche menulis:
“Tanpa pencarian makna, hidup hanyalah rangkaian peristiwa yang tak berarti.”

Kalimat ini bukan sekadar renungan eksistensial, tetapi juga menjadi kritik tajam terhadap cara hidup yang pasif dan tanpa kesadaran. Bagi Nietzsche, hidup yang tidak direnungkan dan tidak diarahkan oleh pencarian makna hanyalah semacam keberadaan kosong yang terjebak dalam rutinitas duniawi.

Ketika Kepercayaan Menjadi Tuntutan: Membongkar Makna Filosofis Friedrich Nietzsche

Pencarian Makna dalam Dunia yang Absurd

Nietzsche percaya bahwa dunia ini pada dasarnya tidak menawarkan makna apa pun secara inheren. Tidak ada tatanan ilahi atau struktur moral absolut yang memberi panduan. Maka dari itu, manusia harus menciptakan maknanya sendiri. Tanpa pencarian makna ini, kehidupan akan terasa absurd—sebuah siklus yang tak memiliki arah dan tujuan.

Membentuk Karakter Melalui Ketidakhadiran Pengalaman: Renungan Filosofis Friedrich Nietzsche

Nietzsche menolak gagasan hidup yang sekadar mengikuti norma tanpa pemikiran kritis. Ia menyebut orang-orang yang menjalani hidup seperti ini sebagai bagian dari “kerumunan,” yaitu individu yang kehilangan otonomi moral dan kesadaran spiritualnya.

Menjadi “Manusia Unggul” sebagai Bentuk Perlawanan terhadap Kehampaan

Halaman Selanjutnya
img_title