Socrates vs. Kaum Sofis: Kritik Pedas dan Pengakuan Kontribusi dalam Sejarah Filsafat
- Image Creator/Handoko
Salah satu aspek yang paling dikritik oleh Socrates adalah fakta bahwa kaum Sofis menjual ilmu mereka dengan harga tinggi. Mereka mengajarkan retorika dan debat kepada siapa saja yang sanggup membayar, tanpa mempertimbangkan apakah ilmu yang diajarkan digunakan untuk tujuan yang baik atau buruk.
Dalam Apologi, Plato mencatat bahwa Socrates dengan bangga menyatakan bahwa ia tidak pernah meminta bayaran untuk ajaran-ajarannya, karena ia percaya bahwa kebijaksanaan adalah sesuatu yang tidak bisa diperjualbelikan.
2. Kontribusi Kaum Sofis dalam Perkembangan Pemikiran Barat
Meskipun Socrates mengecam metode kaum Sofis, beberapa filsuf modern menilai bahwa kaum Sofis tetap memberikan kontribusi penting dalam perkembangan pemikiran kritis, retorika, dan filsafat politik.
a. Pendorong Pemikiran Kritis dan Skeptisisme
Kaum Sofis mengajarkan pentingnya mempertanyakan otoritas dan tradisi yang sudah ada. Mereka menanamkan pemikiran bahwa tidak ada satu kebenaran mutlak, yang membuka jalan bagi pendekatan kritis dalam ilmu pengetahuan dan filsafat.
Beberapa pemikir modern melihat kaum Sofis sebagai pendahulu skeptisisme, yaitu aliran yang menolak menerima sesuatu sebagai kebenaran tanpa bukti yang cukup.