Massimo Pigliucci: “Ketika Kamu Merasa Marah atau Kecewa, Tanyakan: Apakah Ini Dalam Kendaliku?”
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – Perasaan marah dan kecewa sering kali datang tanpa diundang. Emosi ini bisa muncul karena masalah di tempat kerja, konflik dalam hubungan, atau bahkan hal sepele seperti kemacetan atau komentar orang lain di media sosial. Namun, filsuf modern dan tokoh Stoikisme, Massimo Pigliucci, mengajak kita untuk berhenti sejenak dan bertanya:
“Apakah ini dalam kendaliku?”
Kutipan tersebut bukan sekadar kalimat motivasi. Ia merupakan kunci penting dari filosofi Stoikisme — ajaran kuno yang kini banyak diterapkan dalam kehidupan modern untuk membantu orang tetap tenang dan bijak dalam menghadapi tekanan hidup.
Menentukan Apa yang Bisa Kita Kontrol
Dalam buku populernya How to Be a Stoic, Pigliucci menjelaskan bahwa kebanyakan stres dan kekecewaan muncul karena kita berusaha mengendalikan hal-hal yang sebenarnya di luar kendali kita.
Contohnya:
- Kita kecewa karena cuaca hujan saat ingin berlibur.
- Kita marah karena orang lain berkata kasar kepada kita.
- Kita stres karena hasil kerja kita tidak dihargai atasan.
Semua hal itu adalah contoh situasi yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali kita. Dan ketika kita mengizinkan situasi seperti itu menguasai emosi kita, maka kita justru menyerahkan kendali hidup kepada keadaan eksternal.