Mengungkap Hubungan antara Protein Transpor dan Penyakit Otak
- pixabay
Malang, WISATA – Sebagian besar dari kita sangat bergantung pada layanan pengiriman seperti JNE atau J&T untuk memastikan kita menerima paket yang benar. Jika sistem itu terganggu, paket akan hilang atau berada di tempat yang salah.
Demikian pula, semua sel manusia memerlukan kompleks lapisan protein besar, yang bekerja di pusat transportasi yang disebut endosom, untuk mengoordinasikan pengangkutan molekul lemak, lipid dan protein yang diperlukan untuk kesehatan otak manusia.
Dalam penelitian baru yang dilakukan oleh Lauren Jackson's Lab, para ilmuwan telah mengungkap bagaimana masing-masing protein berinteraksi satu sama lain dan bagaimana interaksi tersebut dapat menyebabkan penyakit otak.
Dipimpin oleh Asisten Profesor Riset Ilmu Biologi Mintu Chandra, tim tersebut menganalisis protein kompleks retromer dan interaksinya dengan sorting nexin (SNX), yang merupakan kelompok besar protein.
Retromer dan SNX tertentu bekerja sama untuk menyusun struktur dengan membran lemak, memastikan bahwa molekul dikirim ke tujuan yang benar. Jika terjadi mutasi atau retromer dan SNX hilang, maka molekul akan tersebar secara tidak benar, fenomena yang terkait dengan berbagai penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer, Parkinson dan amiotrofik lateral sklerosis (ALS).
Penemuan ini memberikan wawasan mendasar tentang arsitektur molekuler dalam menyortir kompleks nexin, yang memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan lingkungan sel.
Peneliti menggabungkan biokimia, biofisika, pencitraan dan pemodelan komputasional berbasis AI untuk menunjukkan interaksi protein. Mereka selanjutnya menganalisis bagaimana nexin sorting spesifik, SNX27, berinteraksi langsung dengan VARP, protein regulatori lainnya.