Megawati Cabut, Liga Voli Korea Guncang! Pamor Anjlok, Pemain Asing Ogah Ikut Try Out!

Liga Voli Korea Hilang Pamor Pasca Hengkangnya Megawati
Sumber :
  • Tvonenews.com

Korea Selatan, WISATA – Hengkangnya Megawati Hangestri dari Liga Voli Korea ternyata membawa dampak besar. Liga yang sempat naik daun berkat kehadiran bintang voli asal Indonesia itu kini mulai kehilangan pamor. Megatron—sapaan akrab Megawati—memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama Daejeon Red Sparks setelah dua musim tampil cemerlang pada 2023–2025.

Megawati Hangestri Vs Junaida Santi: Duel Bintang Voli Putri Indonesia di Moji Volleyball Cup 2025

Kepindahan Megawati bukan hanya kehilangan pemain bintang bagi Red Sparks, tapi juga kehilangan animo besar dari publik Indonesia. Antusiasme suporter Tanah Air yang dulu membludak menyaksikan Red Sparks berlaga kini perlahan memudar. Liga Voli Korea musim 2025–2026 diprediksi tidak akan semeriah musim-musim sebelumnya.

Tak hanya itu, sorotan tajam juga tertuju pada proses perekrutan pemain asing non Asia yang dianggap memberatkan. Berbeda dari pemain Asia yang didatangkan melalui sistem kuota, para pemain asing dari luar Asia harus menjalani proses try out selama hampir satu pekan penuh. Proses panjang ini membuat banyak calon pemain enggan berpartisipasi.

Megawati Hangestri Resmi Gabung Manisa BBSK, Belum Debut tapi Sudah Gemparkan Dunia Voli

Alih-alih menarik bintang baru, banyak klub di Liga Voli Korea justru memilih mempertahankan pemain lama. Hasilnya, hanya enam wajah baru dari total 14 klub—baik putra maupun putri—yang tampil musim ini. Angka tersebut turun signifikan dibanding musim-musim sebelumnya.

Dikutip dari media Korea Selatan, Hani Korea, awalnya sebanyak 76 pemain mendaftar untuk ikut seleksi, namun yang benar-benar hadir hanya 64 pemain. Situasi ini jelas menggambarkan menurunnya ketertarikan pemain asing untuk menjajal kompetisi Negeri Ginseng.

Megawati Hangestri Guncang Turki: Singkirkan Pemain Top Eropa dan Dapat Julukan Baru yang Mengejutkan

“Banyak pemain asing menolak datang ke lokasi try out, mengikuti tes, dan menunggu keputusan tim,” ungkap perwakilan KOVO, Kamis (15/5/2025) seperti dikutip dari laman Hani Korea.

Menghadapi krisis ini, KOVO (Korea Volleyball Federation) mulai mengambil langkah strategis. Salah satunya adalah merevisi sistem draft pemain muda. Sebelumnya, draft ini hanya diperuntukkan bagi pemain lokal Korea yang dipromosikan ke tim senior. Namun kini, KOVO membuka pintu lebar-lebar bagi pemain dengan kewarganegaraan ganda maupun pemain abroad yang memiliki paspor Korea Selatan.

Halaman Selanjutnya
img_title