Jejak Kaum Sofis dan Penjilat di Era Modern: Manipulasi Kebenaran yang Tak Lekang Waktu
- Handoko/istimewa
Seperti pada era Socrates, sofisme mendapat kritik karena dianggap mengorbankan etika demi keuntungan. Kritik serupa juga diarahkan kepada penjilat, terutama karena mereka cenderung mengutamakan kepentingan individu di atas integritas. Manipulasi informasi dan komersialisasi pengetahuan menjadi kritik utama terhadap keduanya. Kaum sofis cenderung mengajarkan keterampilan tanpa mempertimbangkan dampak moral, sementara penjilat sering dianggap merendahkan nilai-nilai profesionalisme.
Pelajaran dari Masa Lalu
Meski kaum sofis sebagai kelompok formal sudah tidak ada, praktik dan pendekatan mereka tetap relevan hingga kini. Di sisi lain, penjilat di era modern juga menunjukkan pola perilaku yang serupa dalam manipulasi kebenaran demi keuntungan pribadi. Meskipun keduanya memiliki perbedaan, mereka sama-sama menjadi simbol tantangan terhadap kejujuran, integritas, dan pencarian kebenaran sejati.
Keberadaan mereka mengingatkan kita untuk tetap kritis terhadap argumen atau pujian yang terdengar terlalu baik untuk menjadi kenyataan. Dunia modern membutuhkan lebih banyak individu yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, bukan mereka yang hanya berfokus pada kemenangan atau kepentingan pribadi.