Mengapa Filsafat Stoik Relevan di Era Digital? Ini Kata Massimo Pigliucci

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Malang, WISATA — Di tengah arus informasi yang deras, tekanan sosial media, dan ketidakpastian global, banyak orang mencari pegangan hidup yang kokoh. Filsafat Stoik, yang berakar dari Yunani kuno, kembali mencuat sebagai panduan praktis untuk menghadapi tantangan zaman modern. Massimo Pigliucci, seorang profesor filsafat di City College of New York dan penulis buku How to Be a Stoic, menjelaskan mengapa ajaran Stoikisme tetap relevan di era digital ini.

Seneca: Kerajaan yang Berdiri di Atas Ketidakadilan Tidak Akan Pernah Bertahan Lama

Stoikisme: Jawaban atas Kecemasan Modern

Pigliucci menekankan bahwa Stoikisme membantu individu menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian. Dalam wawancaranya, ia menyatakan bahwa Stoikisme "membantu kita menavigasi dunia di mana peristiwa besar terjadi di luar kendali kita, dunia di mana kita masih mencari makna dan ketenangan" .

Seneca: Tak Ada yang Lebih Mulia daripada Hati yang Penuh Rasa Syukur

Prinsip Dasar Stoikisme

Stoikisme mengajarkan bahwa kita hanya dapat mengendalikan pikiran dan tindakan kita sendiri. Pigliucci menekankan pentingnya membedakan antara hal-hal yang berada dalam kendali kita dan yang tidak, serta fokus pada aspek yang dapat kita kendalikan .

Seneca: Kebaikan untuk Orang Lain Adalah Kebaikan untuk Diri Sendiri

Stoikisme dan Media Sosial

Media sosial sering kali menjadi sumber stres dan perbandingan sosial. Pigliucci menunjukkan bahwa Stoikisme dapat membantu individu mengelola emosi dan reaksi terhadap konten yang mereka konsumsi. Dengan menerapkan prinsip Stoik, kita dapat menjaga ketenangan batin di tengah hiruk-pikuk dunia digital .

Halaman Selanjutnya
img_title